Kadin Jatim Bertemu Pemprov Sumatra Barat, Ajak Pengusaha Kerja Sama Sektor Pariwisata dan Investasi Hijau

Kadin Jatim Bertemu Pemprov Sumatra Barat, Ajak Pengusaha Kerja Sama Sektor Pariwisata dan Investasi Hijau

Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto.-Rahmad Hidayat-

SURABAYA, MEMORANDUM - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim Adik Dwi Putranto mengajak pelaku usaha berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat mendorong pertumbuhan berkelanjutan melalui investasi hijau dan pariwisata berkualitas di Sumatra Barat.

BACA JUGA:Diduga, Praktik Jual-Beli Gelar Gubes Libatkan Petinggi LLDIKTI VII Jatim, Dibanderol Rp200-300 Juta

Adik Dwi Putranto mengungkapkan, Sumatra Barat dengan keindahan alamnya yang memukau dan kekayaan budayanya yang luar biasa, memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu destinasi utama investasi hijau dan pariwisata berkualitas di Indonesia. 

"Sebagai salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan, kita perlu memastikan bahwa pertumbuhan tersebut dapat terjadi secara berkelanjutan, ramah lingkungan, dan memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat," ungkap adik saat menghadiri forum bisnis "West Sumatra Investment" dengan tema "Mendorong Pertumbuhan Berkelanjutan melalui Investasi Hijau dan Pariwisata Berkualitas di Sumatra Barat". 

Adik mengungkapkan investasi hijau adalah investasi yang berfokus pada upaya untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mempromosikan keberlanjutan. 

BACA JUGA:Polsek Bojonegoro Kota Gerebek Arena Sabung Ayam dan Judi Dadu

"Dalam konteks Sumatra Barat, investasi hijau dapat mencakup berbagai sektor seperti energi terbarukan, pengelolaan limbah, pertanian berkelanjutan, dan infrastruktur hijau," ujarnya. 

Sumatra Barat juga memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan, terutama energi panas bumi dan energi air. Sementara pengelolaan limbah yang efektif dan efisien adalah kunci untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Investasi dalam teknologi pengelolaan limbah, seperti daur ulang dan pengolahan limbah organik menurut Adik sangat diperlukan untuk mengatasi masalah limbah yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan aktivitas ekonomi. 

BACA JUGA:Demo Pilkada, Ratusan Massa Anarkistis Lakukan Pengerusakan dan Pembakaran di KPU Jember

Di sektor pertanian, Sumatra Barat adalah salah satu lumbung pangan nasional. Namun, untuk memastikan keberlanjutannya, perlu mengadopsi praktik pertanian yang ramah lingkungan dan efisien. Investasi dalam teknologi pertanian berkelanjutan, seperti irigasi hemat air dan pestisida organik, dapat membantu meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. 

"Sehingga pengembangannya harus mengarah pada pertanian modern yang ramah lingkungan," tandas Adik.

Begitu juga dengan pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan, proyek ini adalah bagian penting dari strategi investasi hijau. 

BACA JUGA:Sidak Depo Peti Kemas di Jalan Kalianak, Komisi A Dorong Tertib Perizinan

"Ini termasuk pembangunan jalan, jembatan, dan bangunan yang dirancang untuk mengurangi dampak lingkungan, serta pengembangan ruang terbuka hijau di kota-kota dan desa-desa," katanya.

Sumber: