Diduga Korban Perampokan dan Pembunuhan, Sopir Truk Pengangkut Besi Tembaga Tewas Membusuk
Petugas Kepolisian dari Satreskrim Polres Madiun saat melakukan olah TKP dilokasi kejadian tewasnya sopir truck pengangkut besi tembaga di Desa Bajulan, Kecamatan Saradan.--
MADIUN, MEMORANDUM - Sopir truk muatan yang mengangkut besi tembaga diduga menjadi korban perampokan dan pembunuhan. Jasad korban ditemukan terkunci di dalam kabin truk, dengan kondisi telungkup dan mengeluarkan bau busuk di tempat parkir salah satu rumah makan masuk Desa Bajulan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun pada Rabu 17 Juli 2024.
Truk muatan berwarna kuning dengan nomor Polisi AB 8196 PK itu, diketahui telah terparkir sejak Selasa (16/7) pukul 04.30 dini hari. Namun, karyawan rumah makan tidak menaruh curiga dengan keberadaan truk tersebut, sebab korban tidak terlihat dari kaca depan.
"Taunya sekitar jam 14.00 siang, awalnya mencium bau busuk dikira bangkai tikus. Ternyata setelah dicari bau itu berasal dari dalam truk," ujar salah satu karyawan rumah makan, Angga Saputra.
Mengetahui hal itu dia langsung melapor ke atasannya, kemudian diteruskan ke kepala desa setempat dan Polsek Saradan. Tak berselang lama, Tim Inafis Polres Madiun mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Kita nggak curiga karena biasanya sering ada yang nitip parkir. Dan posisinya dibawah, jadi nggak keliatan soalnya kayak kosong aja," ungkap Angga.
BACA JUGA:Sopir Truk Tewas Tersambar Kereta
BACA JUGA:Laka Beruntun, Sopir Truk Tewas Terjepit
Sementara itu Kasatreskrim Polres Madiun, AKP Magribi Agung Saputra membenarkan jika ditemukan mayat laki-laki di dalam truk. Setelah dicek, identitas mayat bernama Hario Anggi Pratama (36) warga Menganti, Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen.
"Kami masih menyelidiki apakah ada tanda-tanda kekerasan terhadap korban atau tidak. Namun dugaan sementara, mungkin bisa jadi pembunuhan," ucapnya.
Magribi menuturkan, korban sengaja dikunci dari luar oleh terduga pelaku. Saat ditemukan jasad Hario terjepit dibawah dasbor samping pengemudi, dengan posisi sudah menggembung dan mengelurkan cairan mayat. Berdasarkan pemeriksaan awal dokter forensik, ia meninggal lebih dari 24 jam.
"Setelah ini kami autopsi di rumah sakit, dan dari situ bisa diketahui apakah ada tanda-tanda kekerasan," tandasnya. (dif/ju)
Sumber: