Puluhan Polisi Jalani Perawatan Buntut Kerusuhan Demo di Jatim, 18 Terluka Parah
Kapolda Jatim Irjenpol Nanang Avianto menjenguk salah satu anggota yang menjalani perawatan medis akibat kerusuhan--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Kerusuhan dalam aksi demonstrasi yang terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Timur berbuntut panjang. Tercatat sebanyak 83 anggota Polda Jatim dan jajaran menjalani perawatan medis akibat Kerusuhan itu.
BACA JUGA:Patroli Skala Besar Polda Jatim Jamin Keamanan Masyarakat

Mini Kidi--
Berdasarkan data Biddokes Polda Jatim, tercatat sebanyak 65 personel menjalani rawat jalan dan 18 personel harus dirawat inap akibat luka yang cukup serius. Dari 18 personel itu, 15 dirawat di RS Bhayangkara Surabaya dengan kondisi luka robek, patah tulang, hingga cedera otak ringan.
Sementara itu 1 personel dirawat di RSSA Malang Kota akibat patah tulang selangka. Sementara 1 personel dirawat di RS Mitra Keluarga karena luka robek di kepala dan 1 Polwan dirawat di RS Bhayangkara Kediri dengan luka robek di bagian depan kepala.
BACA JUGA:Sempat Memanas, Kapolda Jatim Sukses Redam Suasana Demonstrasi BEM Nusantara
Kapolda Jatim Irjenpol Nanang Avianto, melalui Kabidhumas Kombespol Jules Abraham Abast menyampaikan apresiasi atas dedikasi para personel yang tetap profesional di tengah resiko besar dalam pengamanan aksi unjuk rasa itu.
“Personel kami jadi garda terdepan dalam menjaga ketertiban. Mereka menghadapi risiko serius, mulai lemparan benda keras, serangan fisik, hingga upaya pembakaran fasilitas kepolisian,” kata Jules Selasa, 2 September 2025, pagi.
BACA JUGA:Buntut Driver Ojol Tewas, Mahasiswa Gabungan Gelar Demo di Polda Jatim
Selain jatuhnya korban dari kepolisian, aksi anarkis itu juga menimbulkan trauma sosial. Puluhan Pos Polisi rusak, kantor pemerintahan mengalami kerusakan, hingga jalan protokol sempat lumpuh akibat blokade massa.
Situasi itu menimbulkan kekhawatiran warga. Terutama di pusat kota Surabaya, Malang, dan Kediri. Pihaknya menegaskan komitmen untuk terus menjaga stabilitas keamanan bersama elemen masyarakat.
BACA JUGA:Doa untuk Affan, Ribuan Driver Ojek Online Nyalakan Lilin di Lapangan Mapolda Jatim
Polisi juga mengimbau masyarakat agar tak mudah terprovokasi pihak-pihak yang ingin memecah belah persatuan. “Kami mengapresiasi tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungannya secara swakarsa dengan gerakan serentak warga jaga warga,"kata dia.
Jules menyebut, gerakan warga jaga warga ini bukan hanya terlihat di Surabaya, tetapi juga di berbagai kota dan kabupaten lain di Jawa Timur. "Kesadaran kolektif ini yang menjadi kunci untuk Jogo Jatim agar Jawa Timur ini aman dan kondusif,” tutup dia. (fdn)
Sumber:


