umrah expo

Hindari Denda Layanan, Ruwati Ngadiluwih Rutin Bayar Iuran JKN Setiap Bulan

Hindari Denda Layanan, Ruwati Ngadiluwih Rutin Bayar Iuran JKN Setiap Bulan

Ruwati bersama suami.--

KEDIRI, MEMORANDUM.CO.ID - Memiliki jaminan kesehatan menjadi sebuah keharusan sebagai bentuk perlindungan diri. Hal ini yang mendorong Ruwati Asih (56), warga Ngadiluwih, Kabupaten Kediri untuk mendaftarkan sang anak yang sudah tidak ditanggung olehnya, yaitu Zakky (29), menjadi peserta JKN dengan segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dengan hak rawat kelas dua.

BACA JUGA:Kader JKN Garda Terdepan, Sukseskan Program Jaminan Kesehatan Nasional di Kediri


Mini Kidi--

Ruwati memiliki komitmen tinggi dalam mendukung keberlangsungan Program JKN. Meskipun dirinya jarang memanfaatkan layanan JKN, Ruwati memastikan jika ia tidak pernah telat membayar iuran.

”Ketika awal mendaftar diberitahu petugas jika iurannya harus dibayarkan sebelum tanggal 10 tiap bulannya. Jadi saya pastikan setiap awal bulan selalu membayar iurannya. Hal ini untuk menjaga status kepesertaan saya selalu aktif,” ujar Ruwati, Kamis 27 November 2025.

BACA JUGA:Ditangani Cepat, Suparwono Bandar Lor Kota Kediri Lega Bisa Operasi Hernia Berkat Program JKN

Dalam proses pembayaran iuran, Ruwati mengaku sangat mudah. Baginya, teknologi perbankan digital menjadi solusi praktis untuk memenuhi kewajiban sebagai peserta JKN tanpa harus datang ke bank atau Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

”Sekarang semuanya sangat mudah. Tinggal buka aplikasi mobile banking, pilih menu pembayaran, isi nomor Virtual Account (VA), klik bayar dan selesai. Jadi sudah tidak perlu antre lagi dan memakan waktu,” tuturnya.

BACA JUGA:Program JKN Bantu Sumadji Srengat Pulih dari Batuk Kronis

Ruwati menganggap membayar iuran adalah sebagai langkah untuk berjaga-jaga. Ia menyadari bahwa kondisi tubuh seseorang tidak selalu sehat, dan datangnya sebuah penyakit bisa menyerang kapan saja. Baginya, JKN merupakan bentuk proteksi penting yang harus dijaga supaya bisa digunakan kapan pun saat dibutuhkan.

”Jika rutin membayar iuran kan pastinya kartu selalu aktif. Kalau tiba-tiba butuh berobat atau rawat inap, saya tidak perlu khawatir lagi. Kartunya bisa langsung dipakai. Itu yang membuat saya terus disiplin dalam pembayaran iuran,” paparnya.

BACA JUGA:Terpilih Duta Muda BPJS Nasional, Agent of Change JKN

Ruwati juga memahami prinsip gotong royong dari Program JKN. Di mana peserta yang sehat dapat membantu yang sakit. Bagi Ruwati, iuran yang dibayarkannya tidak akan sia-sia, walau tidak digunakan secara langsung.

”Tidak pernah merasa rugi tiap bulan selalu bayar iuran. Dengan begitu, saya turut berpartisipasi untuk memastikan kelancaran layanan kesehatan. Mungkin saat ini saya tidak butuh, iuran saya bisa untuk membantu orang lain. Jika suatu saat saya sakit, maka gantian orang lain yang membantu saya melalui iurannya,” tuturnya.

Sumber: