umrah expo

Korupsi Pendidikan Jatim Terbongkar: Kejati Jatim Tahan 2 Tersangka Kasus Proyek SMK Senilai Rp 179 Miliar

Korupsi Pendidikan Jatim Terbongkar: Kejati Jatim Tahan 2 Tersangka Kasus Proyek SMK Senilai Rp 179 Miliar

Kedua tersangka H dan JT bersama petugas Kejati Jatim.-Agus Supriyadi-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim mengambil langkah tegas dalam mengungkap dugaan korupsi yang merugikan sektor pendidikan. 

BACA JUGA:Kejati Jatim Limpahkan Tahap II Tersangka Korupsi Dinas PU Surabaya: Tak Laporkan KPK, Dijerat TPPU

Selasa, 26 Agustus 2025, penyidik Kejati Jatim secara resmi menahan dua orang tersangka dalam kasus pengelolaan belanja hibah, barang/jasa, dan modal untuk SMK di Dinas Pendidikan Provinsi Jatim pada tahun anggaran 2017.


Mini Kidi--

Menurut Kasi Penkum Kejati Jatim Windhu Sugiarto, kedua tersangka yang ditahan adalah H, yang menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dan JT, seorang pihak ketiga yang diduga bertindak sebagai pengendali proyek (beneficial owner). 

BACA JUGA:Kejati Jatim Sita Uang Rp 3 M dan 3 Bidang Tanah Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Lahan Polinema

“Keduanya ditahan di Cabang Rumah Tahanan Negara Kelas I Surabaya selama 20 hari ke depan untuk kepentingan penyidikan,” ujar Windhu.

Tambah Windhu, kasus ini berpusat pada alokasi anggaran besar untuk peningkatan sarana dan prasarana SMK di Jatim. 

BACA JUGA:Kejati Jatim Geledah Empat Lokasi Terkait Dugaan Korupsi PT DABN

“Anggaran yang menjadi sorotan mencapai Rp 78 miliar untuk belanja hibah dan Rp 107,8 miliar untuk belanja modal,” lanjutnya.


Kedua tersangka digelandang menuju Cabang Rumah Tahanan Negara Kelas I Surabaya.-Agus Supriyadi-

Modus yang digunakan para tersangka adalah merekayasa proses pengadaan barang. Di mana, mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim tahun 2017, SR, diduga memperkenalkan JT kepada H sebagai pihak yang akan melaksanakan kegiatan tersebut.

BACA JUGA:Kejati Jatim Tahan 2 Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Tanah di Politeknik Negeri Malang

Setelah perkenalan itu, H dan JT bersekongkol untuk mengatur tender. JT menyiapkan daftar harga dan jenis barang yang tidak didasarkan pada kebutuhan riil sekolah, melainkan dari stok barang yang sudah dimilikinya. Proses lelang proyek pun telah diatur sedemikian rupa agar perusahaan di bawah kendali JT selalu keluar sebagai pemenang. 

Sumber: