Cegah Aksi Tawuran, Pakar Dorong Penguatan Pendidikan Karakter dan Fasilitasi Remaja

Jumat 18-10-2024,17:27 WIB
Reporter : Alif Bintang
Editor : Ferry Ardi Setiawan

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Aksi tawuran bersajam di Surabaya seperti tidak ada habisnya. Terbaru, dua remaja dari kelompok gangster Antagonis diamankan polisi.

BACA JUGA:Dua Pemuda Siaran Langsung Tawuran di Banyuurip, Beli Sajam di Facebook 

Mereka nekat saling serang menggunakan celurit dengan kelompok lain di Jalan Banyu Urip, Jumat, 18 Oktober 2024.

Menurut telaah pakar hukum kepolisian Prof Dr Oscarius Yudhi Ari Wijaya, aparat penegak hukum harus melakukan tindakan preemtif dan preventif dalam mengatasi tawuran antarremaja.

BACA JUGA:Gerombolan Gangster Tawuran di Jalan Teratai, 9 Pemuda Diamankan  

"Diperlukan pendekatan yang komprehensif seperti yang pernah dilakukan Kabaharkam Komjenpol Fadil Imran ketika menjabat Kapolda Metro Jaya. Yakni, melokalisasi dan mewadahi balap liar dengan street race yang secara signifikan dapat menurunkan balap liar," terangnya.

BACA JUGA:Tawuran Gangster di Rel KA Sidotopo Berujung Kematian, Terdakwa Akui Ikut Bacok Korban 

Oscarius menjelaskan, fenomena tawuran antarremaja di kota besar sering terjadi karena beberapa faktor kompleks yang saling terkait.

Misalnya di Surabaya, para remaja sering terpapar oleh berbagai kelompok sosial dengan norma dan perilaku yang berbeda.

BACA JUGA:Tawuran Gangster di Kapas Madya, 1 Pelaku Bersajam Diamankan Polsek Tambaksari 

Tekanan kelompok atau peer pressure dan kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan atau status di antara teman sebaya dapat memicu tindakan agresif, termasuk tawuran.

"Lalu faktor kurangnya pendidikan karakter dan pengawasan. Nah, budaya kekerasan dan maskulinitas itu beracun. Ada budaya kekerasan di beberapa kelompok remaja yang menganggap bahwa menunjukkan kekuatan fisik atau keberanian dalam sebuah perkelahian," beber lulusan S2 Kajian Ilmu Kepolisian Unair ini.

BACA JUGA:Tawuran Bawa Celurit, Pemuda Surabaya Bablas Penjara 

Guna mengatasi tawuran antarremaja, Oscarius menilai diperlukan pendekatan yang komprehensif. Di antaranya melibatkan perbaikan pada pendidikan, fasilitas remaja, dan pengawasan dari keluarga.

Selain itu, pendekatan komunitas untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung perkembangan remaja juga penting dilakukan.

BACA JUGA:Tawuran Remaja Pecah di 2 Lokasi Kota Surabaya, Satu Tewas, Motor Dibakar

"Polisi memang garda terdepan dalam mengatasi hal ini, namun perlu diingat bahwa polisi juga perlu dukungan penuh dari semua komponen masyarakat," jelasnya.

BACA JUGA:Korban Pembacokan Terekam CCTV Ikut Tawuran di Dupak 

"Mungkin masyarakat perlu memperbanyak kegiatan keagamaan atau pemerintah daerah mengadakan pelatihan pendidikan bagi remaja lebih banyak lagi. Tak kalah penting, para orang tua harus selalu menjalin komunikasi dengan guru sekolah atas perkembangan anak-anaknya," sambung guru besar ilmu manajemen dari Akademi Sekretari dan Manajemen Indonesia (ASMI) Surabaya ini. (bin)

Kategori :