PASURUAN, MEMORANDUM - Warga Kota Pasuruan mulai dihantui krisis air bersih. Sudah hampir berbulan-bulan, warga kesulitan mendapatkan air. Hal ini semakin parah, karena aliran PDAM pun tak kunjung mengalir.
Direktur PDAM Kota Pasuruan Yoyok Widoyoko mengakui adanya kendala teknis terkait debit air dan pipa bocor.
BACA JUGA:Berawal dari Hobi Koleksi Uang Kuno, Otie Membuka Toko Khusus Numismatik
"Kami terus berupaya memaksimalkan kapasitas yang ada dengan mengurangi kebocoran," ujar Yoyok di ruang kerjanya, Selasa 2 Juli 2024.
Upaya ini dilakukan setelah pihaknya menemukan banyak pipa bocor di jaringan PDAM. Namun, mantan Direktur PDAM Kabupaten Pasuruan dan Blitar ini mengungkapkan kekhawatirannya yang jauh lebih besar. Apa itu? Menurutnya, debit air dari SPAM Umbulan-sumber utama air bersih di Pasuruan disinyalir mulai menurun. Jika ini terus terjadi, dikhawatirkan akan berakibat pada krisis air bersih yang lebih parah dalam 5 hingga 10 tahun ke depan.
BACA JUGA:Boy George Rahman Ketua Numismatik Surabaya Bisa Berselimut Uang dalam Arti Sebenarnya, Seperti Apa?
"Air mata Umbulan yang dikelola PT Meta saat ini masih kekurangan kapasitas. Bagaimana dengan Kota Pasuruan 5 hingga 10 tahun ke depan? Ini yang harus menjadi perhatian semua pihak, termasuk pemerintah," tegas Yoyok.
BACA JUGA:Drh H Hamy Wahjunianto MM: Antisipasi Perubahan Iklim dari RW, dan Sarana Mempererat Hubungan Sosial
Menanggapi kekhawatiran tersebut, Yoyok menyatakan jika pihaknya sedang mencari solusi untuk menambah kapasitas atau menaikkan debit air. Namun, dia menekankan bahwa upaya ini membutuhkan kerjasama dan dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah.
BACA JUGA:Paranormal Gadungan di Pasuruan Tertangkap Simpan 9 Gram Sabu
Yoyok juga membantah adanya miskomunikasi dengan anggota DPRD Kota Pasuruan terkait permasalahan air ini. Dia mengaku telah menyampaikan kekurangan pengelolaan SPAM dalam kajian RPJMD bidang SPAM Kota Pasuruan.
"SPAM itu masih merupakan kewajiban pemerintah. Sementara PDAM sendiri menjadi operator dari SPAM tersebut. Sedangkan untuk menyalurkan dan melaksanakan pemenuhan hak dasar menjadi kewajiban Pemerintah Kota Pasuruan," jelasnya.
BACA JUGA:Amankan Suroan dan Suran Agung, Polda Jatim Siagakan 3.000 Personel Gabungan
Yoyok menegaskan bahwa PDAM memiliki keterbatasan anggaran dan perlu koordinasi dengan dinas terkait di Pemkot Pasuruan untuk menyelesaikan permasalahan air ini. Dia berharap agar semua pihak dapat bekerja sama untuk mencari solusi terbaik demi mengatasi krisis air di Kota Pasuruan.
BACA JUGA:Kaesang Beri Surat Tugas ke Bayu Maju Pilwali Surabaya 2024
Krisis air di Kota Pasuruan menjadi pengingat penting bagi kita semua tentang pentingnya menjaga kelestarian sumber daya air. Peningkatan kapasitas dan pengelolaan air yang berkelanjutan menjadi kunci untuk memastikan ketersediaan air bersih bagi generasi sekarang dan masa yang akan datang. (*)