Lestarikan Budaya Suroboyoan, Kampung Parikan Morokrembangan Jadi Ikon Budaya Lokal
Penampilan parikan dalam acara pewayangan di Kampung Parikan Morokrembangan. -Anwar Hidayat-
SURABAYA, MEMORANDUM. DISWAY.ID - Kampung Parikan Morokrembangan di Kota Surabaya menjadi ikon pelestarian budaya Suroboyoan melalui parikan yang dituangkan dalam mural dan pertunjukan seni warga di sepanjang kawasan Bosem Morokrembangan, Selasa 23 Desember 2025.
BACA JUGA:Mengenal Kampung Ketandan, Saksi Bisu Sejarah Kota Surabaya
Kampung Parikan terletak di sepanjang Bosem atau waduk Morokrembangan, Surabaya. Keunikan kampung ini tampak dari perpaduan keindahan visual berupa gambar dinding rumah warga dengan pelestarian budaya pantun khas Surabaya.

Mini Kidi--
Mayoritas dinding rumah warga dipenuhi coretan parikan bermakna yang menghiasi hampir setiap sudut gang kampung. Tulisan parikan tersebut tidak hanya mempercantik lingkungan, tetapi juga kerap mengundang tawa bagi siapa pun yang membacanya.
BACA JUGA:Inspirasi Pelestarian Batik Nusantara Melahirkan Kampung Wisata Batik Okra Surabaya
Meski puluhan gambar parikan menghiasi kampung, warga yang menguasai parikan kini hanya tersisa empat orang dan mayoritas telah berusia lanjut.
BACA JUGA:Kampung Batik Cempaka Kelurahan Dr. Soetomo Kembali Gelar Pelatihan kepada Masyarakat
Wakil RT 07 RW 04 Gadukan Rukun, Kelurahan Morokrembangan, Ida Arifin, menjelaskan bahwa kemampuan berparikan merupakan bakat alami warga yang diperoleh secara otodidak.
“Kampung ini kebanyakan warganya itu bisa parikan seperti pantun, sehingga terus dikembangkan dan dituangkan dalam gambar mural,” ujar Ida.
BACA JUGA:Kampung Kelir Tegalsari: Warga Sulap Kawasan Kumuh Jadi Destinasi Wisata Warna-Warni di Surabaya
Ida menambahkan bahwa parikan selalu menjadi pembuka wajib dalam berbagai kegiatan besar kampung.
“Kalau ada acara kumpul-kumpul seperti Agustusan atau ludrukan, pasti diawali dengan parikan oleh bapak-bapak,” tuturnya.
BACA JUGA:Kampung Batik Tin Gundih, Tetap Eksis dengan Edukasi ke Masyarakat
Sumber:


