umrah expo

Ratusan Warga Demo di Depan Kantor Kecamatan Pasrepan Pasuruan Tuntut Kades Tempuran Mundur

 Ratusan Warga Demo di Depan Kantor Kecamatan Pasrepan Pasuruan Tuntut Kades Tempuran Mundur

Aksi demo warga Tempuran di halaman Kantor Kecamatan Pasrepan.--

PASURUAN, MEMORANDUM.CO.ID – Ratusan warga Desa Tempuran, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan, menggelar aksi di depan  Kantor Kecamatan Pasrepan, Kamis 21 Agustus 2025 pagi. Mereka menuntut Kepala Desa Tempuran, Arisin, mundur dari jabatannya karena diduga melakukan korupsi dalam proyek pembangunan jalan desa.

Warga menuding Arisin telah mengurangi volume pekerjaan pada proyek pavingisasi jalan desa, dan menurut mereka, terdapat kekurangan volume sekitar 35 meter.


Mini Kidi--

“Kami sudah melaporkan ini kepada Pak Camat. Katanya akan diteruskan ke Inspektorat. Tapi sampai saat ini belum ada jawaban,” ujar Dodik, salah satu perwakilan warga.

Menanggapi hal tersebut, Camat Pasrepan, Raden Didik Subihandoko, menyebut pihaknya telah memfasilitasi mediasi antara warga dengan kepala desa. Namun, warga tetap bersikukuh menuntut agar kades mundur. Ia menegaskan laporan warga juga sudah diteruskan ke Inspektorat Kabupaten Pasuruan.

BACA JUGA:Satresnarkoba Polres Pasuruan Tangkap Kurir, Sita 161 Gram Sabu dan 16 Butir Ekstasi

“Jawaban dari Inspektorat seperti apa, saya tidak tahu karena itu bukan kewenangan saya,” jelas Didik.

Sementara itu, Kepala Desa Tempuran, Arisin, menegaskan dirinya siap mengikuti aturan yang berlaku. “Semua yang menjadi tuntutan warga akan saya ikuti sesuai aturan,” katanya.

BACA JUGA:Peringati Hari Juang Polri 2025, Polres Pasuruan Gelar Upacara

Dalam pertemuan tersebut, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Pasuruan, Rudi Hartono, turut hadir. Ia menjelaskan prosedur hukum terkait pemberhentian kepala desa dan berjanji menindaklanjuti persoalan ini.

“Besok Senin 25 Agustus 2025, saya akan memanggil semua pihak terkait, termasuk Inspektorat, ke kantor dewan untuk membahas masalah ini,” tegas Rudi.

 

Karena tidak ada titik temu, ratusan warga akhirnya membubarkan diri dengan rasa kecewa.

Sumber: