Polres Tulungagung Gelar Pelatihan Balon Udara untuk Masyarakat
Masyarakat mendapatkan pelatihan menerbangkan balon udara yang aman.-Ahmad Rifai-
TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID - Tradisi budaya tetap lestari, tapi keselamatan tetap nomor satu. Itulah semangat yang diusung Polres Tulungagung saat menggelar pelatihan pembuatan dan penerbangan balon udara tanpa awak yang digelar kemarin di Lapangan Desa Notorejo, Kecamatan Gondang.
BACA JUGA:Polres Tulungagung Siapkan Lomba Balon Udara, Sasar Momen Iduladha dan Tahun Baru Islam
Kegiatan ini disambut antusias oleh warga dan komunitas pecinta balon udara. Tak tanggung-tanggung, pelatihan ini menghadirkan langsung pelatih berpengalaman dari Wonosobo yang dikenal sebagai seniman balon udara dengan jam terbang lebih dari 20 tahun.

Mini Kidi--
Kasi Humas Polres Tulungagung, Ipda Nanang Murdianto mengatakan, pelatihan ini bukan hanya soal membuat balon udara yang artistik, tetapi juga bagaimana menerbangkannya secara aman dan sesuai aturan.
BACA JUGA:Kasus Penerbangan Balon Udara Berpetasan, Polres Tulungagung Periksa 14 Anak
Balon-balon yang digunakan telah dilengkapi sistem pengikat agar tidak terbang bebas yang bisa membahayakan penerbangan atau memicu kebakaran.
BACA JUGA:Balon Udara Berpetasan Kembali Rusak Rumah Warga Tulungagung
Ipda Nanang menjelaskan, pelatihan ini tak lepas dari rangkaian menuju Festival Balon Udara yang akan digelar 8 Juni 2025 di tempat yang sama.
BACA JUGA:Balon Udara Bisa Sebabkan Kerugian Ratusan Miliar, Sosialisasi dan Lomba Jadi Solusi
"Sebelum festival, kita laksanakan roadshow pelatihan membuat dan menerbangkan balon. Materinya fokus pada teknik pembuatan yang aman dan artistik, serta cara menerbangkan balon dengan metode yang sesuai aturan," jelas Ipda Nanang.
BACA JUGA:Hasil Razia, 39 Balon Udara Diamankan Polres Tulungagung
Pelatihan ini juga menjadi wadah edukasi soal pentingnya menjaga keselamatan bersama. Apalagi, penerbangan balon udara yang tidak terkendali bisa mengganggu penerbangan pesawat, jaringan listrik, bahkan memicu kebakaran.
"Kami mengapresiasi semangat masyarakat dalam melestarikan budaya. Namun, kita juga perlu memastikan bahwa kegiatan ini dilakukan dengan aman, tidak membahayakan penerbangan pesawat komersial, tidak mengganggu jaringan listrik dan tidak menyebabkan kebakaran," tegasnya.
Sumber:

