Proyek Saluran Air Dukuh Kupang Surabaya Dikebut, Pengguna Jalan Harap Hati-Hati
Pengendara yang melintasi proyek saluran air baru di Jalan Raya Dukuh Kupang ekstra hati hati. --
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Proyek pembangunan box culvert crossing di Jalan Raya Dukuh Kupang yang sempat menyebabkan penutupan total kini telah memasuki babak baru. Akses jalan yang sebelumnya terputus untuk pengerukan kini sudah bisa dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat, meskipun pengerjaan proyek saluran air tersebut belum rampung sepenuhnya.
Berdasarkan pantauan Memorandum di lokasi Senin 28 Juli 2025, sejumlah gundukan tanah sisa pengerukan masih terlihat di beberapa bagian jalan.

Mini Kidi--
Permukaan jalan yang telah terpasang box culvert pun masih berupa urukan tanah dan bebatuan yang dipadatkan, belum beraspal mulus. Akibatnya, para pengendara terlihat harus menurunkan laju kendaraan dan bermanuver dengan hati-hati karena adanya penyempitan jalan.
Di sisi barat, sebuah lubang besar yang masih menganga menjadi penanda bahwa proyek vital ini masih terus berjalan. Sebuah papan imbauan bertuliskan "Hati-Hati Ada Pekerjaan Saluran Air" juga terpasang jelas untuk mengingatkan pengguna jalan agar tetap waspada.
BACA JUGA:Proyek Drainase 600 Meter di Kampung Malang Tengah Surabaya Dikerjakan Malam Hari
Kepala Bidang Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Windo Gusman Prasetyo, menjelaskan bahwa proyek ini merupakan pembangunan saluran air baru. Tujuannya adalah untuk meningkatkan fungsi drainase di kawasan tersebut.
"Ini adalah saluran baru untuk mengkoneksikan saluran dari sisi barat jalan (area Gacoan) menuju bosem (kolam retensi) di sisi timur atau depan kantor TVRI," jelas Windo saat dikonfirmasi Memorandum.
Ia menambahkan, panjang saluran disesuaikan dengan lebar jalan, dengan dimensi saluran selebar 1,5 meter.
BACA JUGA:Jadi Langganan Banjir saat Musim Hujan, Warga Manyar Kartika VIII Harap Ada Perbaikan Saluran
Proses pengerjaan menghadapi tantangan yang cukup kompleks. Menurut Windo, durasi pengerjaan sangat bergantung pada proses pemindahan jaringan utilitas bawah tanah.
"Jika pengerjaan lancar tanpa kendala, proyek di lokasi bisa selesai kurang dari seminggu. Namun, karena ada penggeseran utilitas vital seperti kabel Telkom untuk distribusi Jawa-Bali dan pipa PDAM, pengerjaan bisa memakan waktu lebih dari tujuh hari," ungkapnya.
Windo juga mengakui bahwa pengerjaan saluran seringkali bersinggungan dengan jaringan utilitas lain, yang terkadang menyebabkan kendala seperti kebocoran pipa. Untuk kelancaran dan keamanan, pihaknya telah berkoordinasi dengan jajaran kepolisian untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di lokasi tersebut.
BACA JUGA:Perbaikan Saluran Mangkrak Resahkan Warga Kendal Sari
Sumber:

