Raih IPM 83,35, Kualitas SDM Sidoarjo Tertinggi di Tingkat Kabupaten se-Jawa Timur Tahun 2025

Raih IPM 83,35, Kualitas SDM Sidoarjo Tertinggi di Tingkat Kabupaten se-Jawa Timur Tahun 2025

Bupati Sidoarjo Subandi dan statistik SDM.(kri)--

SIDOARJO, MEMORANDUM.DISWAY.ID - Kabupaten Sidoarjo menorehkan catatan emas dalam peta pembangunan regional tahun 2025. Dengan raihan Indeks pembangunan Manusia (IPM) sebesar 83,35, Sidoarjo resmi mengukuhkan diri sebagai kabupaten dengan kualitas sumber daya manusia terbaik di Jawa Timur. 

Angka ini bukan sekadar statistik di atas kertas, melainkan potret nyata dari denyut nadi perbaikan kualitas hidup masyarakat.

Keberhasilan menempati peringkat tertinggi di tingkat kabupaten se-Provinsi Jawa Timur menunjukkan bahwa sinergi antara kebijakan pemerintah dan partisipasi publik telah membuahkan hasil konkret.

BACA JUGA:Pastikan Sarana Pendidikan Aman, Bupati Sidoarjo Turun Langsung Tinjau Pembangunan SDN Suko  


Mini Kidi--

Berdasarkan data terbaru, pertumbuhan IPM Sidoarjo pada 2025 mencapai 0,82 persen, sebuah lompatan yang mencerminkan keberhasilan dalam mengelola tiga pilar utama: umur panjang, pengetahuan, dan standar hidup layak.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sidoarjo, Mohamad Isma’il menegaskan, pencapaian ini merupakan hasil dari konsistensi pembangunan jangka panjang.

"Angka 83,35 ini menempatkan Sidoarjo dalam kategori sangat tinggi. Ini adalah buah dari perbaikan di semua lini, terutama pada dimensi umur panjang dan hidup sehat di mana Umur Harapan Hidup saat lahir telah menyentuh 76,08 tahun, serta dimensi pengetahuan dengan Harapan Lama Sekolah mencapai 15,23 tahun," ujar Isma’il.

BACA JUGA:Bupati Sidoarjo Pertanyakan Progres Pembangunan RSUD RT Notopuro

Di sektor ekonomi, daya beli masyarakat tetap terjaga meski dihantam dinamika global. Pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan kini berada di angka Rp 16.366.000 per tahun. Hal ini didorong oleh sektor UMKM dan industri manufaktur yang tetap resilien sebagai tulang punggung ekonomi wilayah penyangga ibu kota provinsi ini.

Namun, di balik kebanggaan tersebut, terdapat catatan reflektif. Realisasi 83,35 tersebut masih menyisakan selisih tipis sebesar 0,16 poin dari target ambisius 83,51. Isma’il menjelaskan bahwa kesenjangan kecil ini dipengaruhi oleh dinamika demografi yang kompleks.

"Sidoarjo adalah magnet bagi kaum urban. Tingginya laju migrasi penduduk ke Sidoarjo memberikan tekanan tersendiri pada fasilitas publik. Pemerintah harus bekerja ekstra keras memastikan infrastruktur pendidikan dan kesehatan tetap mampu melayani populasi yang terus bertambah agar kualitas hidup tidak terdelusi oleh kuantitas penduduk," tambahnya.

BACA JUGA:Bupati Sidoarjo Tegaskan Pembenahan Infrastruktur dan Penanganan Banjir di Tambaksawah dan Tambakrejo

Menatap masa depan, tantangan Sidoarjo adalah memeratakan kualitas hingga ke wilayah pinggiran. Target 83,51 bukan sekadar angka, melainkan janji kesejahteraan yang menuntut akselerasi digitalisasi layanan publik dan penguatan vokasi yang relevan dengan kebutuhan industri masa kini.

Sumber: