Realisasi Investasi Sidoarjo TW III/2025 Capai Rp 14,086 T, Bupati Subandi Apresiasi Kontribusi Investor
Sidoarjo Business Forum 2025--
3. PT Maspion – Rp 618 miliar
BACA JUGA:Bupati Sidoarjo Sidak Lokasi Banjir dan Perintahkan Percepatan Penanganan
Untuk kontribusi pembayaran retribusi PBG tertinggi tahun 2024 diberikan kepada PT Tumerus Jaya Propertindo, PT Surya Multi Cemerlang, dan PT Fastmanajemen Properti. Penghargaan juga diberikan kepada lima pengelola kawasan industri: SIER, Safe N Lock, SiRIE, Central Industrial Park, dan Kawasan Industri Sidoarjo.
Subandi menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga iklim investasi yang sehat melalui percepatan layanan digital, penyediaan infrastruktur berkualitas, dan kepastian hukum.
“Kami ingin memastikan Sidoarjo berdaya saing, ramah investasi, sekaligus sejahtera bagi seluruh masyarakat Sidoarjo khususnya,” tegasnya.
BACA JUGA:Ironis! Modin Tinggal di RTLH, Bupati Sidoarjo Bantu Percepat Perbaikan
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sidoarjo, Ridho Prasetyo, memaparkan pencapaian realisasi penanaman modal sebagai bagian dari evaluasi penyelenggaraan perizinan berusaha. Ia menyampaikan bahwa realisasi investasi tahun 2024 mencapai Rp 17,046 triliun dan menempatkan Sidoarjo di peringkat ketiga se-Jawa Timur.
Untuk tahun 2025, target investasi ditetapkan antara Rp 12,12 hingga Rp 18 triliun sesuai Renstra, Perjanjian Kinerja, dan target Pemerintah Provinsi Jawa Timur. “Hingga Triwulan III tahun 2025, realisasi investasi mencapai Rp 14,086 triliun. Ini menunjukkan kepercayaan investor masih sangat kuat terhadap Sidoarjo,” jelasnya.
Dari data DPMPTSP Kabupaten Sidoarjo, di tahun 2025 realisasi investasi sebagai berikut :
Triwulan I: Rp 6,249 triliun
Triwulan II: Rp 4,157 triliun
Triwulan III: Rp 3,679 triliun
Dengan total 13.648 unit usaha dan serapan tenaga kerja 24.811 orang. Sektor dengan unit usaha terbanyak adalah Perdagangan & Reparasi (5.480 unit), disusul Konstruksi, Jasa Lainnya, Industri Makanan, serta Transportasi-Gudang-Telekomunikasi. Sementara sektor dengan nilai investasi terbesar dipimpin Industri Logam Dasar sebesar Rp 2,6 triliun.
Ridho juga menyampaikan sejumlah tantangan seperti persaingan antarwilayah, keterbatasan lahan industri, serta masih adanya pelaku usaha yang belum patuh menyampaikan LKPM. Namun ia memastikan hal tersebut dapat diatasi melalui penguatan sinergi dan penegakan regulasi.
Sumber:



