Dari Multatuli Hingga Armijn Pane, Menelusuri Sosok Sastrawan Balai Pustaka
-freepik-
4. Armijn Pane, Pelopor Puisi Modern
Armijn Pane, dengan puisinya yang penuh dengan simbolisme dan metafora, dianggap sebagai pelopor puisi modern Indonesia.
Karyanya, "Puspa Mega" dan "Jiwa Yang Bernyanyi", menjadi contoh peralihan dari puisi tradisional ke puisi modern.
BACA JUGA:Usai PDI-P, Eri-Armuji Daftar Paslon Pilwali Surabaya ke PKB
Selain nama-nama di atas, masih banyak lagi sastrawan Balai Pustaka yang telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan sastra Indonesia, seperti Abdoel Moeis, Soewarno, Marah Rusli, dan Fatimah Djahn.
Balai Pustaka tidak hanya menjadi wadah bagi para sastrawan untuk berkarya, tetapi juga berperan dalam menyebarkan pengetahuan dan memperkaya budaya Indonesia.
BACA JUGA:Pemandangan Menarik, Polisi Dorong Kursi Roda Lansia Usai Ibadah di Gereja
Karya-karya sastrawan Balai Pustaka telah menjadi bagian penting dari sejarah sastra Indonesia dan terus menginspirasi generasi penerus.
Semangat para sastrawan Balai Pustaka untuk berkarya dan menyebarkan ide-idenya patut diteladani. Di era modern ini, kita pun dapat berkarya dan berkontribusi dalam memajukan budaya dan sastra Indonesia. (*)
Sumber: