Masyarakat Dukung Polisi Tindak Tegas Debt Collector, Polda Sumsel Banjir Karangan Bunga

Masyarakat Dukung Polisi Tindak Tegas Debt Collector, Polda Sumsel Banjir Karangan Bunga

--

PALEMBANG, MEMORANDUMMasyarakat Sumatera Selatan mendukung aksi Polisi Polres Lubuk Linggau Aiptu Fn, yang menembak dan menusuk debt collector.

Masyarakat menilai aksi debt collector yang sering merampas kendaraan yang menunggak kredit di jalanan, sama dengan aksi premanisme, bahkan mengarah ke aksi perampasan dan perampokan.

Dukungan masyarakat ini dibuktikan dengan banjir karangan bunga ucapan terimakasih kepada Kapolda Sumatera Selatan, di Polda Sumatera Selatan. Bahkan hingga Senin 25 Maret 2024 papan bunga terus bermunculan.

“Kami mendukung Pak Kapolda untuk membasmi debt collector yang meresahkan Sumsel. Polisi tidak boleh kalah sama preman,” tulis salah satu karangan bunga yang dikirim Pemuda Banyuasin.

BACA JUGA:Imigrasi Manado Sinergi dengan Stakeholder Hadapi Tantangan Keimigrasian di Era Digitalisasi

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Sunarto saat dikonfirmasi membenarkan banyaknya karangan bunga yang dikirim masyarakat ke Mapolda Sumsel.

“Benar, sudah sejak dua hari ini. Sampai tadi siang terus berdatangan,” sebut Kombes Sunarto dikutip dari Linggaupos.co.id

Perwira menengah lulusan Sespimti Polri ini turut menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah mendukung Polda Sumatera Selatan. 

Dia memastikan, seluruh aksi premanisme, baik yang dibungkus dengan modus penarikan leasing secara arogan akan ditindak tegas.

“Kami sampaikan terimakasih. Dukungan masyarakat akan membuat kami Kepolisian akan semakin kuat melawan aksi premanisme untuk mewujudkan Sumatera Selatan yang aman, tentram dan kondusif dari aksi premanisme,” tegasnya.

BACA JUGA:Polri Ungkap Pembentukan Direktorat Siber di 8 Polda dalam Tahap Sosialisasi

Ditambahkan Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Kabid Propam) Polda Sumsel, Kombes Pol Agus Halimudin, saat ini status Aiptu Fn masih sebagai terduga pelanggar. 

Yang bersangkutan saat ini masih dalam proses pemeriksaan. Untuk sangkur yang dibawa Aiptu Fn diakuinya buka sangkur dinas. Sangkur tersebut memang dijual secara bebas.

Dikatakan Agus, setelah kejadian, Aiptu Fn sempat pulang ke rumah orang tuanya di Desa Petunang Kecamatan Tuah Negeri Kabupaten Musi Rawas untuk menenangkan diri. 

Sumber: