Dialog Nabi Isa dan Iblis Perihal Ghibah
Gus Hisa Al Ayyubi (Pengasuh PPIQ Darul Hidayah Kota Malang)--
Pernyataan Rasulullah SAW itu mengisyaratkan bahwa apabila yang disampaikan Siti ‘Aisyah itu terdengar oleh wanita tadi, pasti tidak menyukainnya, meski keadaan wanita tersebut memang demikian adanya.
Anehnya, mengapa para pelaku ghibah seakan mendapatkan “kenikmatan” tersendiri saat melakukannya. Tidaklah mengherankan karena Iblis senantiasa menggoda manusia melalui berbagai pintu, termasuk dari ghibah ini.
Konon, bibir orang-orang yang senang berbuat ghibah, oleh Iblis dilumati dengan madu, sebagaimana dikisahkan Al-Ghazali dalam Mukâsyafatul Qulub. Tujuannya agar mereka selalu merasa “manis” saat membicarakan dan menyebarkan aib orang.
Dikisahkan, dalam sebuah perjalanan, Nabi Isa AS pernah bertemu dengan Iblis yang sedang membawa madu di salah satu tangannya dan membawa abu di tangan lainnya.
Ditanya oleh Nabi Isa, “Apa yang akan kaulakukan dengan madu dan pasir itu, hai musuh Allah?”
Iblis menjawab, “Madu ini akan kuoleskan pada bibir para ahli ghibah agar mereka merasa manis dan semakin giat melakukan ghibahnya.
Sementara abu ini kubalurkan pada wajah anak-anak yatim, sehingga orang-orang merasa benci kepada mereka.” Wallahu ‘alam. (*/ari)
Sumber: