Ketua Pansus: Kopi Kapiten Seperti Anak Emas
Suasana rapat Pansus Kopi Kapiten dengan memanggil kepala Bappelitbangda Kabuoaten Pasuruan.--
PASURUAN, MEMORANDUM-Pansus Tata Kelola Kopi Kapiten di Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Pasuruan terus bergulir. Setelah memanggil dua kepala dinas, kali ini giliran Kepala Bappelitbangda, Dinas Koperasi, dan Bagian Hukum Pemerintah Kabupaten Pasuruan juga ikut dihadirkan.
Agenda pansus lanjutan ini digelar Kamis (21/3) sore. Pada pertemuan kedua Pansus Kopi Kapiten lebih fokus pada riset yang telah dilakukan oleh Bappelitbangda. Yakni tentang pengelolaan kopi di Kabupaten Pasuruan. Bakti Jati Permana, Kepala Bappelitbangda mengatakan bahwa Kopi Kapiten sudah dilakukan branding produk sejak 2025 yang lalu. "Kalau branding Kopi Kapiten sudah 2015 yang lalu. Tetapi pada dokrendra itu hanya bersifat umum," kata Bakti.
BACA JUGA:Polres Pasuruan Salurkan Sembako ke Korban Banjir Jateng
Bakti juga menambahkan jika penunjang branding Kopi Kapiten seperti kendaraan vox branding, gedung, serta mebeler masih menggunakan fasilitas pemda. Ia tidak bisa merinci fasilitas lain yang dipakai oleh Kopi Kapiten mengingat hal tersebut sudah masuk ke ranah OPD terkait.
BACA JUGA:Aksi Massa Pasuruan Protes Pernyataan Miring soal Netralitas Polri
Penyataan dari Bakti Jati Permana membuat salah satu anggota dari Fraksi PDI Perjuangan, Arifin. Politisi asal Beji ini menimpalinya dengan mengatakan jika Bappelitbangda terlalu terburu-buru dalam melakukan riset Kopi Kapiten, sehingga Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) menjadi tidak fokus dan tidak bisa diimplementasikan sebagai suatu program.
"Saya kira riset yang dilakukan itu gagal karena terlalu terburu-buru, sehingga pada RPJMD tidak bisa fokus dan masuk pada implementasi program," terang Arifin.
Najib, Ketua Pansus sendiri mengatakan jika selama ini Kopi Kapiten telah menjadi anak emas pemerintah Kabupaten Pasuruan. Yakni dengan bisa memakai fasilitas milik pemda. Pansus sendiri juga berencana akan memanggil Asosiasi Petani Kopi Indonesia (APEKI) serta sejumlah petani kopi di Kabupaten Pasuruan. "Kita akan panggil APEKI dan petani kopi, biar semuanya akan jadi gamblang," tegas Najib, politisi asal PKS. (kd/mh)
Sumber: