Overthinking: Pemicu Kecemasan dan Depresi yang Tak Terduga

Overthinking: Pemicu Kecemasan dan Depresi yang Tak Terduga

Dampak dan tanda-tanda overthinking menjdi pemicu depresi--Unsplash

SURABAYA, MEMORANDUM - Overthinking, atau berpikir berlebihan, sering dianggap sebagai kebiasaan sepele.

 Namun, di balik kebiasaan ini, terdapat bahaya tersembunyi yang dapat memicu kecemasan dan depresi.

Ketika seseorang overthinking, mereka terjebak dalam lingkaran pikiran negatif yang tak terkendali.

Kekhawatiran tentang masa depan, keraguan diri, dan rasa bersalah akan terus berputar dalam pikiran, memicu rasa cemas dan stres. Lama kelamaan, kondisi ini dapat berkembang menjadi depresi.

BACA JUGA:Rakor Kesiapan Operasi Ketupat Semeru 2024, Ditlantas Polda Jatim Berikan Pelayanan Terbaik Mudik Lebaran

Pikiran negatif yang terus-menerus dapat menguras energi dan semangat hidup, membuat seseorang merasa sedih, putus asa, dan kehilangan minat pada aktivitas yang disukai.

Dampak Overthinking:

• Kecemasan: Overthinking dapat meningkatkan risiko panic attack, insomnia, dan fobia.

• Depresi: Overthinking dapat memperburuk gejala depresi seperti kelelahan, kehilangan nafsu makan, dan kesulitan berkonsentrasi.

BACA JUGA:Berbagi Kebahagiaan di Bulan Ramadan, BRI Group Salurkan Bantuan di Jember

• Penurunan Produktivitas: Overthinking dapat mengganggu fokus dan konsentrasi, sehingga menurunkan Produktivitas di tempat kerja atau sekolah.

• Gangguan Hubungan: Overthinking dapat menimbulkan keraguan dan kecurigaan dalam hubungan interpersonal.

BACA JUGA:Ramadan Bulan Penuh Berkah, Mengapa Kita Harus Menyambutnya dengan Gembira?

Tanda-tanda Overthinking:

Sumber: