Rakor Kesiapan Operasi Ketupat Semeru 2024, Ditlantas Polda Jatim Berikan Pelayanan Terbaik Mudik Lebaran

Rakor Kesiapan Operasi Ketupat Semeru 2024, Ditlantas Polda Jatim Berikan Pelayanan Terbaik Mudik Lebaran

Dirlantas Pilda Jatim Kombespol Komarudin memberikan pemaparan dalam Rakor Lintas Sektoral dalam rangka Kesiapan Operasi Ketupat Semeru 2024.-Farid Al Jufri-

SURABAYA, MEMORANDUM - Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral dalam rangka Kesiapan Operasi Ketupat Semeru 2024 digelar Ditlantas Polda Jatim dan polres jajaran, Kamis, 21 Maret 2024.

BACA JUGA:Dirlantas dan Kasatlantas Survey Jalur Wisata Jelang Nataru 

Diharapkan dalam rakor ini bisa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang akan menjalani mudik pada lebaran nanti.

BACA JUGA:Profil Kombes Pol Komarudin yang Resmi Jabat Dirlantas Polda Jatim 

Dalam analisa Kementerian Perhubungan di tahun 2024, bahwa akan ada arus lonjakan sebesar 193,6 juta orang atau pergerakan dan kalau di prosentase sekitar 71,7 persen dari total penduduk seluruh Indonesia.

BACA JUGA:Siapa Kombes Pol Komarudin, Pengganti Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol M Taslim Chairuddin? Ini Profilnya

"Artinya pergerakan yang sangat masif ini akan terjadi di momen perayaan idul fitri nanti. Ini termasuk budaya kita seperti budaya mudik dan budaya berwisata dan lain sebagainya," kata Dirlantas Polda Jatim Kombespol Komarudin dalam sambutannya.

Dirlantas melanjutkan bahwa sekitar 31,3 juta atau 16,2 persen pergerakan akan terjadi di Jatim termasuk yang mudik dan berwisata.

Oleh karena itu dibutuhkan koordinasi yang masif sehingga pihaknya bisa mengantisipasi berbagai kemungkinan yang bisa menjadi hambatan selama mudik lebaran.

"Beberapa hal dan pembelajaran sudah menjadi catatan kita di tahun sebelumnya akan jadi patokan, kita jadikan guru, dan kita jadikan pengalaman, sehingga persiapan kita bisa lebih masif dan matang," paparnya.

Dengan prediksi 16,2 persen atau 31,3 juta pergerakan di Jatim pastinya dalam rakor bersama instansi terkait ini bisa  mengantisipasi potensi-potensi yang mengganggu seperti kemacetan, hambatan di jalan, bencana, dan pengerjaan jalan yang masih belum selesai.

"Termasuk juga sarana-sara dari infrastruktur yang perlu menjadi catatan dari objek wisata dan ini yang membutuhkan prepare lebih jauh. Minimal h-3 sebelum operasi ketupat akan kita cek akhir untuk kesiapan," ungkapnya.

Titik kemacetan yang akan menjadi perhatian khusus lanjut Kombespol Komarudin, yakni di titik tol Ngawi di KM 575 yang mana pergerakan kendaraan dari Jabar dan Jateng akan masuk ke Jatim.

"Termasuk di exit tol yang akan menjadi perhatian kita juga. Dan yang tidak kalah penting juga simpul-simpul mulai dari simpang Mengkreng kemudian juga arah Ketapang, Banyuwangi," pungkasnya. (*)

Sumber: