Diduga Rebutan Lahan Kepiting, Pria Medokan Semampir Meregang Nyawa

Diduga Rebutan Lahan Kepiting, Pria Medokan Semampir Meregang Nyawa

Korban (kanan) semasa hidup.--

SURABAYA, MEMORANDUM-Moch Hudoyo alias Doyo (45), warga Jalan Medokan Semampir Blok C, ditemukan tewas di tambak-tambak Jalan Sukolilo, Selasa (19/3) dinihari. Saat ditemukan kondisi bapak dua anak itu sangat menggenaskan. Tubuhnya bersimbah darah penuh luka, antara lain di punggung dekat leher, paha kiri, dan perut. 

Banyaknya luka tersebut, diduga akibat sabetan senjata tajam. Sehingga menguatkan dugaan bahwa pria yang sehari-hari bekerja sebagai pencari kepiting itu tewas dibantai menggunakan celurit. Informasi keluarganya gegara rebutan lahan mencari kepiting.  

BACA JUGA:Polsek Karangpilang dan Satlantas Polrestabes Surabaya Gelar SIM Cak Bhabin di SMAK Santo Yusup

Hingga kini kasusnya masih dalam penyelidikan anggota Reskrim Polsek Sukolilo dan Satreskrim Polrestabes Surabaya untuk mengungkap siapa terduga pelakunya. Termasuk melakukan hasil autopsi terhadap jenazah korban.

BACA JUGA:Bruno Fernandes Bicara Soal Kartu Merah Amad Diallo: Peraturan Harus Diubah

"Saya lihat fotonya, saat kali pertama ditemukan, tubuhnya posisi terlentang.  lukanya paling karena celurit," ungkap kakak Doyo, Agus Prayitno (47), saat ditemui di rumah duka.

Agus mengatakan, kali pertama tubuh adiknya ditemukan tewas bersimbah darah oleh teman-temannya sesama pencari kepiting di tambak sekitar pukul 01.30. 

Kemudian menghubungi keluarga Doyo. Dan diteruskan laporan ke Polsek Sukolilo. 

"Kalau jam tewasnya jam berapa saya tidak tahu. Tapi biasanya korban berangkat mencari kepiting sekitar pukul 17.00," jelas Agus. 

Berdasarkan informasi yang diterima Agus dan keluarganya, bahwa sebelum tewas sebulan lalu korban pernah berselisih dan terlibat cekcok dengan sesama pencari kepiting di tambak. 

"Untuk masalahnya, saya enggak tahu. Kok tiba-tiba seperti itu. Saya juga kaget sampai menangis, adik saya kok punya musuh," beber Agus. 

Karena selama ini, masih kata Agus, kalau setiap ada permasalahan adiknya tidak pernah cerita. Kemungkinan sudah direncanakan pembunuhan tersebut.  "Terduga pelaku iya masih satu pekerjaan pencari kepiting. Iya mungkin karena sakit hati (dendam)," duga dia.

Dugaan itu menguat karena barang-barang berharga korban seperti motor. Kini diamankan di Poksek Sukolilo. Agus berharap pihak kepolisian agar pelaku cepat ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku. 

"Ya saya minta bapak bapak untuk diproses. Soalnya ini menyangkut nyawa. Ini adik saya sendiri. Saya tidak terima, kok sampai diencel-encel tubuh korban. Lukanya parah. Jumlah luka mungkin gak sampai 10, tapi fatal semua," tandas Agus. 

Sumber: