Gagal Meraih Kayu, Bocah SD Tenggelam di Bendungan Bandarejo

Gagal Meraih Kayu, Bocah SD Tenggelam di Bendungan Bandarejo

  Surabaya, memorandum.co.id - Seorang bocah tewas tenggelam di Bendungan Bandarejo, Sememi, Rabu (21/1) pukul 13.30. Sedangkan dua teman korban selamat dari kejadian tersebut. Jenazah korban akhirnya ditemukan bapaknya dibantu warga setempat, setelah melakukan pencarian selama satu jam. Korban, MBA (4), warga Dukuh Alas Malang RT 004 RW 003, Kelurahan Beringin, Sambikerep. Sementara kedua temannya yang selamat, MRK (4), warga Jalan Sawo Beringin dan MRH (4), warga Jalas Alas Malang. Ketiga bocah tersebut merupakan murid SDN Beringin 477. Menurut keterangan MRK dan MRH, sepulang sekolah mereka janjian cari buah keres dengan naik dua sepeda. "Sepeda milik MBA dititipkan di rumah saya. Kemudian saya boncengan dengan korban," jelas MRK saat ditemui di Mapolsek Benowo, kemarin. Namun, di tengah perjalanan ketiga bocah itu mengurungkan niatnya dan memilih bermain di Bendungan Bandarejo. Setiba di lokasi, mereka berenang untuk mencari ikan. Ternyata MRK dan MRH, cuma sebentar berada di air dan kemudian memilih naik ke tepian. "Korban (MBA) terus berenang hingga semakin ke tengah dan akhirnya tenggelam. Rijhal sempat menolong dengan menggunakan kayu agar tangan korban mampu meraih tapi tidak berhasil," ungkap MRK, kakak kelas MBA. Mendapati temannya tenggelam dan tak mampu ditolong, MRK dan MRH panik bergegas meminta bantuan ke warga setempat. Sejumlah orang berdatangan ke lokasi untuk mencari korban hingga ke dasar sungai. "Saya lalu diantar warga ke rumah korban untuk memberitahukan ke orang tuanya," tutur MRK. Sekitar satu jam pencarian, tubuh MBA akhirnya ditemukan dengan kondisi sudah tak bernyawa di dasar sungai, atau lokasi kali pertama korban berenang. "Yang menemukan jenazah korban adalah bapaknya sendiri," ungkap Kayati, penjaga warkop di samping bendungan. Setelah itu jenazah MBA dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhakti Dharma Husada (BDH) Benowo untuk divisum. Menurut keterangan Rudi, warga Bandarejo, peristiwa bocah tenggelam sudah ketiga kalinya dan enam korban semuanya bukan warga Bandarejo. "Padahal ada papan pengumuman agar tidak berenang di sungai. Kedalaman bendungan kurang lebih dua meter dan terdiri tiga shaft dari permukaan air," jelas Rudi. Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Benowo Ipda Jumeno mengatakan, jenazah korban sudah dibawa pulang oleh kedua orang tuanya dan meminta jenazah MBA tidak diautopsi. "Keluarganya sudah membuat surat pernyataan ke mapolsek dan mengikhlaskan kematian korban karena tenggelam," pungkas Jumeno. (rio/nov)  

Sumber: