Polisi Amankan 3 Terduga Pelaku Tawuran di Jalan Kenjeran
Terduga pelaku pakai baju putih terekam CCTV di HP. --
BACA JUGA:Tawuran di Kenjeran, Ini Kesaksian Tukang Tambal Ban 24 Jam
"Kata polisinya, dua orang yang di admin grup di media sosial yang mengajak tawuran. Sempat dibawa ke SPBU," jelasnya.
Kemudian pada waktu itu juga, kata AR, pada sore hari polisi melakukan pengembangan dan berhasil menangkap seorang terduga pelaku lagi, diduga yang membacok korban.
"Kemudian polisi mengembangkan lagi dan mengamankan terduga pelaku pada sorenya, informasinya yang membacoknya anak Rangkah. Setelah itu saya tidak tahu lagi," pungkas AR.
Sementara itu, Rita, ibu korban, mengatakan, menurut informasi dari teman-teman anaknya yang membacok adalah anak asal Jakarta. Dia juga mendapatkan informasi jika yang tawuran anak daerah Rangkah.
BACA JUGA:Tawuran Remaja Pecah di 2 Lokasi Kota Surabaya, Satu Tewas, Motor Dibakar
"Banyak yang melihat yang membacok anak saya adalah dia itu. Katanya terekam HP dan CCTV juga. Usai membacok kemudian melarikan diri," ungkap Rita saat ditemui Memorandum di rumahnya Jalan Kapasari Pedukuhan.
Rita juga sempat dipanggil polisi ke Mapolsek Simokerto untuk melengkapi berkas pemeriksaan. Dan sampai polsek dia melihat dua anak yang diamankan ke dalam ruangan pada Sabtu 9 Desember 2023.
Menurut Rita, petugas juga memintai keterangan dua teman yang membawa anaknya ke rumah sakit (RS) Adi Husada Gembong naik becak pagi harinya usai kejadian.
Apakah MT ikut tawuran? Rita mengaku tidak. Hanya saja saat itu bersama teman-teman sekolah kurang lebih 30 orang. Katanya ikut melihat tawuran dan buat konten. "Anak saya tidak ikut tawuran, hanya melihat dan buat konten," ungkap Rita.
BACA JUGA:Seorang Remaja Tewas Usai Terlibat Tawuran di Jalan Kejeran
Ketika itulah tiba-tiba para pelaku maju dan menyerangnya. Teman-temannya juga lari ke permukiman warga Donorejo. Saat itulah korban terpeleset dan jatuh lalu dibacok di bagian punggungnya.
Usai dibacok, dua temannya mencari korban dan menolongnya dan membawanya ke depan ponten umum. Lalu dibawa ke rumah sakit naik becak.
Hingga akhirnya diketahui sendiri oleh kakak perempuan korban saat berada di rumah sakit.
"Yang bikin konten-konten anak Gembong dan Pecindilan, anak saya sama temannya hanya mau melihat buat konten tawuran saja," tandas Rita.
Sumber: