Semua Peserta JKN Wajib Lakukan Skrining Riwayat Kesehatan
Rica Kurniasari--
BOJONEORO, MEMORANDUM – Lahir dari keluarga yang mempunyai riwayat penyakit hipertensi membuat Rica Kurniasari (22) semakin giat dalam menerapkan pola hidup sehat.
Setiap harinya ia rajin berolahraga serta mengonsumsi asupan makanan yang dibutuhkan oleh tubuh, karena ia yakin bahwa sehat itu lebih mahal daripada sakit. Rica dan keluarganya telah terdaftar menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak tahun 2022.
Guna mengantisipasi terserang penyakit yang berbiaya mahal, dirinya dan sekeluarga telah membentengi melalui Program JKN dengan melakukan Skrining Riwayat Kesehatan.
"Jika kata orang sakit itu mahal, saya justru sebaliknya karena menjaga kesehatan itu jauh lebih sulit karena harus menghindari yang namanya pantangan. Ini juga harus dilakukan secara rutin karena sebenarnya apa yang kita konsumsi itu yang nantinya akan menjadi tabungan mau sakit atau sehat. Jangan merasa masih muda jadi aman-aman saja untuk makan apapun karena sakit itu tidak memandang usia. Mengatur asupan makanan dengan menerapkan empat sehat lima sempurna serta melakukan olahraga minimal 15 hingga 30 menit setiap hari. Untuk selalu menjaga kondisi kesehatan badan, saya dan keluarga selalu melakukan Skrining Riwayat Kesehatan sekali dalam setahun,” terang Rica.
Rica menuturkan Skrining Riwayat Kesehatan dapat membantunya untuk mengetehaui kondisi tubuh agar tetap sehat. Selain itu, ia pun berupaya menciptakan bahagia pada dirinya sendiri agar tidak hanya jasmani yang sehat namun juga rohani.
“Ini yang perlu dipertahankan juga akan kesehatan mental, karena percuma jika sehat jasmani tapi selalu memikirkan hal yang sebenarnya tidak perlu dipikirkan. Peserta JKN menurut saya wajib bahagia karena dengan membayarkan iuran JKN tiap bulan menunjukkan betapa kita dapat berbagi dengan sesama, dan menurut saya itu cukup membahagiakan,” kata Rica.
Setelah melakukan skrining kesehatan melalui Aplikasi Mobile JKN, peserta yang dinyatakan memiliki risiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, asma, stroke, epilepsi, penyakit paru, penyakit jantung, atau penyakit berat lainnya akan dihubungi secara berkala melalui WhatsApp untuk diberikan informasi mengenai tindak lanjut atas hasil skriningnya.
“Biasanya kalau hasil skriningnya kurang bagus akan disampaikan melalui WhatsApp blast skrining. Apabila dinyatakan peserta sedang mengalami gangguan kesehatan akan diberikan kesempatan untuk melakukan konsultasi ke dokter sesuai dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdaftar. Apabila berhalangan maka peserta dapat melakukan konsultasi secara online melalui Aplikasi Mobile JKN dengan menggunakan fitur konsultasi dokter, atau melalui WhatsApp yang dimiliki FKTP terkait. Sangat memudahkan sekali Aplikasi Mobile JKN ini,” kata Rica.
Dirinya juga menuturkan jika Skrining Riwayat Kesehatan adalah upayanya untuk tetap menjaga kondisi tubuh agar sehat. Ia mengaku dimudahkan karena tidak perlu datang ke kantor BPJS Kesehatan terdekat terlebih hanya untuk merubah faskes tingkat pertamanya.
“Nah, hebatnya Aplikasi Mobile JKN ini no ribet dan bisa diakses di mana pun kita berada. Apalagi jika akan cek iuran tiap bulan, semua bisa melalui fitur di Aplikasi Mobile JKN. Tapi sekarang layanan JKN sudah sangat luar biasa, mudah, cepat, dan praktis. Dengan hanya menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sudah langsung dapat dilayani untuk berobat,” papar Rica.
Rica berharap, BPJS Kesehatan dapat hadir selamanya untuk menjamin dan melindungi kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa perbedaan apapun.
“Semoga layanan JKN ini akan selalu ada sepanjang masa dan bermanfaat bagi banyak orang. Program JKN yang saat ini sudah baik apalagi sampai layanan pada tingkat faskesnya dapat dipertahankan dan ditingkatkan. Bravo selalu untuk BPJS Kesehatan,” tutup Rica. (ru)
Sumber: