Soal RSUD Lawang, Kadinkes Kabupaten Malang Serahkan Sepenuhnya ke Bupati
Kadinkes Kab Malang dr. Wiyono Wjayanto-Biro Malang-
MALANG, MEMORANDUM - Perseteruan yang ada di dalam Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lawang antara Direktur dan beberapa bawahannya terus berlanjut dan semakin berkepanjangan. Bahkan, direktur mengajukan mutasi pada 6 orang dari 10 orang yang terlibat konflik.
"Saya sebagai pembina di RSUD menyarankan tidak bisa seperti itu untuk menyelesaikan masalah," ungkap dr. Wiyanto Wijoyo, Kadinkes Kabupaten Malang, Selasa 7 November 2023.
Wiyanto mengungkapkan, terkait kasus yang terjadi di dalam RSUD Lawang sepenuhnya diserahkan pada Bupati. Pasalnya kasus yang diajukan oleh direktur menyangkut nasib orang banyak. Maka yang bisa menyelesaikan kasus tersebut adalah bupati yang memiliki kewenangan, apa yang diajukan oleh direktur.
BACA JUGA:16 Nakes yang Kena PHK RSUD Lawang Masuk Pengajuan P3K
Sebab yang diajukan mutasi oleh direktur RSUD melalui Dinkes, pada bupati Sanusi itu sebanyak enam orang. Meliputi dua kepala bidang (kabid), dua kepala seksi (kasi), satu kepala bagian (kabag) dan dua kepala sub bagian (kasubag).
"Jika mereka diajukan mutasi lantas siapa yang bakal menggantikan, terus siapa yang menangani pekerjaan yang ada," kata, Wiyanto.
Kadinkes menambahkan, permasalah yang menjadi pokok permasalahan hanya terkait kinerja, kemungkinan hanya kasus salah paham. Berdasarkan pengaduan direktur saat bertemu, dengan dirinya menceritakan enam orang itu. Ada beberapa orang yang pernah sering sakit, tapi tidak sampai mengganggu pekerjaannya karena bisa diselesaikan oleh anak buahnya.
BACA JUGA:Panggil Direktur RSUD Lawang, Ini Kata Anggota Dewan
"Saya tahunya terjadi kasus didalam RSUD Lawang, saat direkturnya menghadap dan menceritakan hal itu. Saat ini saya masih mencarikan solusi, untuk menangabi kasua tersebut," imbuh Wiyanto.
Terpisah, Dyah Sulistyani selaku Kabag Administrasi dan keuangan RSUD Lawang menjelaskan bahwa dirinya memang baru ini alami sakit dan sempat masuk RS sebanyak 3 kali. Jika memang dirinya dimutasi keluar dari RSUD Lawang, dirinya merasa bersyukur.
"Saya merasa bersyukur jika dimutasi dan dekat dengan rumah, apalagi saya meeupakan orang lapangan sebelum menjadi Kabag di RSUD Lawang," ujar Dyah.
BACA JUGA:Soal Pemecatan Nakes, DPRD Bakal Panggil Dirut RSUD Lawang
Namun saat ditanya apakah memang hubungan 10 orang di dalam managemen, dengan direktur kurang bagus? Dyah tidak mau berkomentar apalagi kalau di minta ngomong soal kondisi RSUD saat ini.
"Saya tidak mau berkomentar jika menyangkut orang lain, tapi kalau saya mau dimutasi saya sangat beesyukur," tutup Dyah.(kid)
Sumber: