Ajak Pengelola Wisata Tingkatkan Keamanan, Kapolres Tulungagung Nukil Isi Buku Global Paradox

Ajak Pengelola Wisata Tingkatkan Keamanan, Kapolres Tulungagung Nukil Isi Buku Global Paradox

AKBP Muhamad Taat Resdi bersama peserta rakor.--

TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID - Keamanan wisatawan di lokasi wisata pantai yang ada di Kabupaten Tulungagung menjadi perhatian serius pihak kepolisian setempat.

Bagaimana tidak, dalam tiga bulan terakhir sudah terjadi dua peristiwa wisatawan hilang ditelan ombak pantai di Kabupaten Tulungagung. Bahkan kedua wisatawan meninggal dunia.

Hal ini disampaikan oleh Kapolres Tulungagung, AKBP Mohammad Taat Resdi dalam pembukaan Rakor dan Sosialisasi Kemananan dan  Keselamatan Wisata Pantai dalam rangka Mitigasi Bencana, yang dilaksanakan pada Rabu 13 November 2024.

BACA JUGA:Polres Tulungagung Sabet Penghargaan Artikel Terbaik Kepolisian dalam Rubrik Polisi Kita

"Tiga bulan belakangan ini ada dua kejadian di Tulungagung, dua korban meninggal dunia. Jangan sampai masyarakat yang ingin liburan supaya senang, tapi malah berduka karena kena musibah," ujarnya.

Membuka Rakor yang diikuti oleh Forkopimcam, Pokdarwis, dan pengelola wisata ini, dalam sambutannya Kapolres Taat menukil isi buku Global Paradox karya John Naisbitt yang terbit tahun 1992.

Menurutnya, perkembangan pariwisata sudah diprediksikan dalam buku tersebut, seiring dengan perkembangan teknologi.

BACA JUGA:Polres Tulungagung Serahkan Bantuan 7 Sumur Bor untuk Masyarakat

"Sudah diprediksikan sejak 24 tahun lalu, seiring majunya teknologi maka semakin ramai pariwisata. Karena apa?, semakin banyak orang yang bisa melihat apa yang kita alami sekarang melalui media sosial, sehingga ini memicu meningkatnya lokasi wisata dan jumlah wisatawan termasuk di Tulungagung," jelasnya.

Kapolres Taat menyebut, perkembangan ini harus ditangkap dan disikapi dengan meningkatkan keamanan pengunjung maupun wisatawan.

AKBP Muhamad Taat berkisah, hilangnya wisatawan di Pantai Kedung Tumpang beberapa waktu lalu yang terekam video dan beredar di medsos, sangat viral. Bahkan dirinya mendapatkan kiriman dari banyak rekan-rekannya dari berbagai tempat.

BACA JUGA:Mobil Senyum Polres Tulungagung Kembali Bagikan Makanan Bergizi Gratis untuk Santri

"Pas kejadian di Kedung Tumpang itu, saya dapat video dari banyak rekan - rekan saya. Artinya apa?, ini menjadi perhatian masyarakat luas, jangan sampai kondisi ini membuat kepercayaan masyarakat untuk berwisata di Tulungagung menjadi turun karena keamanan yang tidak terjamin. Makanya Rakor ini dilakukan," urainya.

Pihaknya menyebut, dalam tiga tahun terakhir, terdata 9 kasus hilangnya wisatawan pengunjung pantai di Tulungagung. Di mana 13 orang dinyatakan meninggal dunia.

Sumber: