Dugaan Mertua Bunuh Menantu di Pasuruan, Mulai Persoalan Utang, Pemerkosaan hingga Ilmu Kejawen
Pelaku pembunuhan, Khoiri, saat digelandang dari Polsek Purwodadi oleh Satreskrim Polres Pasuruan.--
PASURUAN, MEMORANDUM-Pembunuhan yang dilakukan oleh Khoiri (52) terhadap menantunya sendiri, Fitria (23) di Dusun Blimbing Desa Parerejo Kecamatan Purwodadi Kabupaten PASURUAN memunculkan banyak desas-desus di masyarakat.
Dari masyarakat beredar kabar jika keluarga ini agak tertutup. Mereka hidup bertiga. Antara Khoiri, Sueb (sang anak) dan Fitria menantunya. Rumah yang ditinggali mereka adalah peninggalan almh istri Khoiri, Musyarofah.
Khoiri sendiri sudah hampir 20 tahun ditinggal mati sang istri. Saat kematian sang istri itu, pria paro baya ini hidupnya sebagai tenaga serabutan. Kadang kuli bangunan, penjaga gudang, hingga terakhir menjaga gudang Kapuk milik H Soleh di daerah Purwodadi.
BACA JUGA:Janin di Perut Fitria, Korban Pembunuhan Mertua di Pasuruan Tak Terselamatkan
Ketika masih bekerja, Khoiri masih bisa menghidupi dirinya. Namun,untuk memenuhi hasrat seksualnya, para warga banyak yang menganalisa jika Khoiri sering “jajan”. Kadang di Tretes atau ke tempat lain.
BACA JUGA:Dua Hari Sebelum Meninggal, Korban Pembunuhan di Pasuruan Fitria Kirim WA Minta Maaf kepada Orangtua
Namun, ketika sudah tidak memegang uang, hanya mengandalkan uang jajan dari sang anak yang bekerja di pabrik. “Lha, mungkin saat pas ndak punya uang itu dan hasratnya tidak tersalurkan, ada menantunya yang bisa dipaksa. Bisa jadi, sebelum dibunuh itu, pelaku memaksa untuk menuruti hasratnya,” celoteh beberapa warga.
BACA JUGA:Hendak Tawuran di Kertajaya Tiga Remaja Diamankan Respatti
Namun, untuk persoalan dugaan persoaan ini pihak kepolisian belum bisa memastikan. “Kalau masalah perkosaan, kami belum mengarah kesana. Butuh pendalaman lebih lanjut oleh pihak Reskrim Polres,” ujar AKP Pujianto, Kapolsek Purwodadi.
Hanya saja, Kapolsek AKP pujianto sempat mendalami sediikit dari tersangka, sebelum dibawa ke Reskrim Polres. Menurut Kapolsek, salah satu yang membuat pelaku kalap, karena merasa malu dengan utang yang dialami anaknya, Sueb.
“Kalau yang kami tanyakan waktu itu, pelaku katanya malu sering ditagih banyak orang. Karena utang anaknya,” tegas Kapolsek.
Berapa nilai utangnya? Kapolsek mengaku tidak tahu. Cuma, dirinya juga mengaku kaget, kenapa kalau yang berutang sang anak, sang menantu menjadi sasaran pelaku. “Lha, ini masih didalami lagi oleh penyidik Reskrim,” kilahnya.
Diketahui bahwa korban tengah dalam kondisi hamil 6 bulan. Dan saat saat kejadian suami korban belum pulang dari tempat kerjanya. Korban diketahui telah bersimbah darah dengan luka gorok pada leher sebelah kiri, dan ditemukan oleh suaminya sendiri, Muhammad Sueb Wibisono (31), sesaat setelah pulang kerja.
Hal senada juga dikatakan Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Achmad Doni Meidianto. Menurut AKP Doni mengatakan bahwa informasi yang berkembang tersebut saat ini masih terus didalami oleh reskrim.
Sumber: