Julukannya Bajol Ijo, Masak Iya Melempem!

Julukannya Bajol Ijo, Masak Iya Melempem!

Eko Yudiono wartawan Memorandum.--

Catatan: Eko Yudiono, wartawan Memorandum

Persebaya terpuruk bukanlah sesuatu yang buruk. Sebab, sejatinya, kalau boleh jujur, Persebaya kurang siap menghadapi kompetisi Liga 1 musim 2023-2024. Mengapa belum siap?

Penulis melihat bahwa, selama ini Green Force terlalu mengagung-agungkan pemain binaan akademi dengan embel-embel kebanggaan logo Persebaya di dada.

Boleh-boleh saja sebenarnya. Tapi perlu diingat, zaman sudah berubah, para pemain saat ini sudah banyak melihat perkembangan sepak bola dunia.

BACA JUGA:Indahnya Persahabatan Eks Pelatih Persebaya yang Kini Menukangi Persita Divaldo Alves dan Maliki

Perkembangan sepak bola dunia yang di dalamnya tentu saja lebih mengedepankan materi. Namanya juga sepak bola profesional tentu materi menjadi incaran ketika para pemain memutuskan untuk masuk liga profesional.

BACA JUGA:Gaya Main Persebaya Jangan Hilang dan Surabaya Harus Jadi Tuan Rumah yang Baik di Piala Dunia U-17

Tengaranya sebenarnya sudah kelihatan ketika pemain seperti Koko Ari dan Rizky Ridho tidak lagi memperpanjang kontrak Bersama tim kebanggaan Surabaya ini. Tapi, sepertinya manajemen tidak siap kehilangan keduanya.

Selain masa pemain lokal, Persebaya juga tidak terlalu serius dalam mendatangkan striker. Padahal, striker yang haus gol sangat dinantikan oleh Persebaya. Bonek dan Bonita sudah rindu striket-striker dengan tipikal Jacksen F Tiago, atau Fernando Soler juga David da Silva yang kini masih moncer Bersama Persib Banding.

Mohon maaf, kalau materi pemain hanya itu-itu saja, salah satu pelatih terbaik di Indonesia, Aji Santoso sebenarnya sangat disayangkan menjadi korban.

Bahkan, pelatih dengan embel-embel La Masia, sekelas Josep Gambau pun seolah baru belajar menjadi pelatih di Indonesia ketika menangani Persebaya. Nah, kalau sudah begini siapa yang salah?

Mumpung putaran pertama sudah berakhir, saatnya Persebaya berbenah. Tentu dengan mempertimbangkan segala aspek yang ada. Tapi tidak ada salahnya kali ini menuruti keinginan supporter. Toh, mereka adalah pemain ke-12 Persebaya. Denyut nadi dan pendukung militan yang selama ini juga menjadi bagian tak kalah pentingnya Persebaya.

Jika semuanya sudah tertata, mudah-mudahan Persebaya bisa tampil lebih trengginas lagi di putaran kedua nanti. Julukannya saja Bajol Ijo, masak iya melempem. Semoga tidak! (*)

 

Sumber: