Anggota Jatanras Polrestabes Surabaya Bripka Aminullah, Dirikan Yayasan Pendidikan untuk Warga Miskin
Bripka Aminullah bersama siswa Yayasan Pendidikan Majmaal Bahrain. -Oskario Udayana-
Aminullah berpikir keras untuk mencari dana. Dan dia memilih untuk mengajukan dana ke bank dengan lama pinjaman 15 tahun. Hingga sekarang utang di bank belum lunas.
Pada saat peminjaman ke bank, juga mengalami kendala karena pihak bank minta harus sepengetahuan komandannya, yang ketika itu kasatreskrim dijabat Sudamiran.
"Akhirnya saya memberanikan diri ngomong ke Pak Sudamiran. Dan saya jelaskan niat baik saya, bahwa tidak punya donatur sedangkan masyarakat menunggu. Dari sinilah komandan saya mau mengerti dan memberikan tanda tangannya, sehingga pengajuan akhirnya disetujui oleh pihak bank," tutur Aminullah.
Setelah mendapatkan persetujuan, Aminullah ke bank bersama istrinya untuk mengajukan pinjaman. Bahkan istrinya menangis dikarenakan gajinya tinggal sedikit untuk membayar angsuran ke bank setiap bulannya.
"Saya yakinkan istri saya yang menangis, bahwa tidak apa-apa karena kita mencari keberkahan hidup ke jalan Allah," ujar Aminullah.
Aminullah sangat berterima kasih kepada komandannya dan kesatuannya juga mendukung niat baiknya. Karena kalau tidak, maka dia tidak akan mendapatkan bantuan pinjaman dana dari bank.
Sejak itu, yayasannya dibangun lebih luas lagi dan menjadi berkembang. Muridnya mencapai 150-200 siswa. Bahkan, untuk anak yatim dan masyarakat kurang mampu tak ditarik biaya sepeserpun. Bahkan mereka akan diberi seragam dan tas gratis.
"Yang ngajar masyarakat sekitar. Jadi kita niatkan semua ini hanya untuk ibadah," ungkap dia.
Selain masyarakat kurang mampu, ia juga membuka pendidikan tersebut untuk semua kalangan masyarakat. Mereka bisa membayar dengan biaya Rp50 ribu per bulan untuk KB/TK, Rp10 ribu untuk TPQ dan Rp25 ribu untuk LBB.
"Biayanya tidak besar, karena kita bukan untuk bisnis, kita ingin agar anak-anak punya pendidikan yang layak," terang Aminullah.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak pegawai Polrestabes Surabaya mengetahui kegiatan positif Aminnullah. Mereka pun terkadang menitipkan sedikit rejeki kepada Aminullah untuk operasional yayasan.
"Awalnya cuma teman-teman di Reskrim saja, sekarang sudah banyak yang tau, mereka meyisihkan gajinya ke saya untuk yayasan. Saya juga dapat dukungan dari komandan dari pimpinan saya," jelas Aminullah.
Setidaknya sekarang sudah ada sekitar 150 anak yang Aminullah didik di yayasan tersebut. Sebanyak 50 persen lebih dari mereka merupakan anak kurang mampu.
Gajinya sebagai polisi tentu tidak cukup jika harus menghidupi lembaga pendidikan itu sendirian. Dia harus mencari tambahan lain agar anak-anak di yayasannya tetep berlanjut, ia pun harus bekerja sampingan seperti beternak hingga berjualan.
"Gaji pokok polisi cuma Rp3 juta, kalau sama uang makan total bisa Rp5 juta, tapi ada keberkahan," tukas Aminullah.
Sumber: