Tindakan Tegas Terukur

Tindakan Tegas Terukur

Catatan Redaksi Eko Yudiono.--

Seorang pelaku begal tewas setelah timah panas menembus tubuhnya. Nyawanya berakhir di tangan aparat.

Terduga pelaku berinisial A itu dilumpuhkan Unit III Jatanras Polda Jawa Timur dalam sebuah tindakan yang, menurut polisi, dilakukan secara tegas dan terukur. Alasannya jelas: A disebut melakukan perlawanan.

Catatan kelam menyertai pelariannya. Aiptu Susanto, anggota Polres Lumajang, sebelumnya menjadi korban kebrutalan pelaku. Ia dibacok saat menjalankan tugas. Sejak itu, perburuan dimulai. Sebuah pengejaran panjang yang jauh dari kata mudah.

A dikenal licin dan berpengalaman. Ia berpindah kota, berpindah tempat, bersembunyi dari satu rumah kerabat ke rumah kerabat lainnya. Jejaknya tipis, geraknya cepat. Hingga akhirnya, aparat berhasil mengepungnya.

Saat penangkapan, situasi memanas. Polisi menyebut A kembali melawan dengan senjata tajam. Tembakan peringatan telah dilepaskan, namun diabaikan.

Pada titik itulah, kesabaran aparat berakhir. Sebuah peluru ditembakkan. A tersungkur. Nyawanya tak tertolong.

BACA JUGA:Kepak Garuda di Tengah Duka

BACA JUGA:Pentingnya Menjaga Pikiran Tetap Waras


Mini Kidi--

Bagi kepolisian, ini adalah sebuah capaian. Satu pelaku kejahatan jalanan berhasil disingkirkan dari ruang publik. Di tengah puluhan, bahkan ratusan pelaku serupa yang masih berkeliaran, setidaknya satu ancaman telah berakhir.

Masyarakat pun sedikit bisa menarik napas lega. Tumbangnya satu begal memang tidak serta-merta menghapus kejahatan, namun cukup menjadi penanda: hukum masih hadir, dan aparat masih bertaji. Negara tidak sepenuhnya kalah oleh teror jalanan.

Meski begitu, tugas kepolisian jelas belum selesai. Aksi kriminal masih membayangi, terutama menjelang pergantian tahun dan hari-hari besar keagamaan.

Entah mengapa, momentum-momentum itu kerap menjadi “musim panen” bagi para pelaku kejahatan. Grafik kriminalitas nyaris selalu menanjak.

Di sisi lain, masyarakat pun tak bisa hanya berharap. Kewaspadaan menjadi keharusan. Menjaga diri, membaca situasi, dan berhati-hati di jalan adalah langkah paling dasar, terlebih dengan jumlah personel polisi yang belum sebanding dengan luasnya ruang publik.

Sumber: