Anggota Jatanras Polrestabes Surabaya Bripka Aminullah, Dirikan Yayasan Pendidikan untuk Warga Miskin
Bripka Aminullah bersama siswa Yayasan Pendidikan Majmaal Bahrain. -Oskario Udayana-
BACA JUGA:Tindak Pelanggar Lalu Lintas, Satlantas Polrestabes Surabaya Uji Coba Body Camera
Aminullah bercerita, sebelum Abahnya, KH Musthofi Muhammad Suayah meninggal dunia pada 2012, sempat memberikan wasiat kepada Aminullah agar jangan mempunyai banyak rumah.
"Lebih baik, rumahnya dimanfaatkan untuk kemasyarakatan," ucap Aminullah mengingat wasiat abahnya.
Bahkan, pada 2013, abahnya datang dalam mimpinya dan menyuruh Aminullah untuk membuat musala.
Lalu perintah abahnya disampaikan kepada ibunya dan membuatnya bingung karena waktu itu tidak punya uang dan hendak mengumpulkan saudara-saudaranya untuk mewujudkan wasiat tersebut.
"Tapi saya meyakinkan ibu, bahwa kalau abah sudah meridhoi dan insyaAllah ada jalan," ungkap Aminullah.
BACA JUGA:Satlantas Polrestabes Surabaya Sosialisasi Bahaya Balap Liar ke Pelajar
BACA JUGA:HUT TNI ke-78, Kapolrestabes Surabaya Beri Kejutan ke Makorem 084/BJ
Aminullah mengaku, dulu abahnya sering tirakat dan dzikir sendiri di gubuk kecil di rumah, akhirnya gubuk tersebut dibongkar dan dijadikan musala. Musala itu juga dipakai untuk taman pendidikan Alquran (TPQ).
Dari sini Aminullah merasa iba dengan masyarakat di Jalan Bulak Rukem Timur, Surabaya, yang tidak sekolah karena terbentur biaya dan banyak anak yatim piatu. Kemudian bilang ke istrinya yang lulusan IAIN agar memanfaatkan ilmunya untuk mengajar dan mendidik anak-anak tersebut.
"Dari sinilah, ada sekitar 6-7 anak-anak disekitar rumahnya yang tidak mampu untuk diajari mengaji. Dan dari sini juga setelah itu anak didiknya bertambah banyak," ujar Aminullah.
Aminullah antara bercampur senang dan bingung serta kewalahan. Penyebabnya, semakin banyak murid otomatis membutuhkan banyak biaya operasional dan tempat yang luas.
Selanjutnya, dia berpikir mengajak tetangga atau masyatakat sekitat yang bisa mengajar dan akhirnya membentuklah YP Majmaal Bahrain secara formal tahun 2017, yang berada di Jalan Bulak Rukem Timur, Surabaya.
"Tidak mungkin saya sendirian karena mau tidak mau akan berkembang yayasan ini. Saya yang urus semuanya," jelas Aminullah.
Pasca dibentuknya yayasan, dugaan Aminullah benar. Yayasan akhirnya menjadi berkembang. Kali ini kendalanya bukan hanya tempat yang luas, tetapi juga membutuhkan para donatur.
Sumber: