Launching Urban Farming, Pj Wali Kota Wahyu Kuatkan Ketahanan Pangan di Kota Malang
Sempitnya lahan pertanian di Kota Malang ternyata tidak mengurangi animo masyarakat dalam bercocok tanam secara mandiri. --
Wahyu menekankan tugas berikutnya khususnya Kelurahan Samaan adalah menjaga keberlangsungan urban farming ini. Dirinya tidak ingin inisiasi yang baik ini hanya berjalan di awal saja tetapi harus terus berlanjut dan memberikan manfaat terus menerus bagi masyarakat sekitar.
"Saya mengapresiasi dan ucapan terimakasih kepada BRI atas kepercayaan nya memilih Kelurahan Samaan lewat Program BRINITA ini. Tadi saya sudah melihat sendiri dan sangat jelas perbedaan before dan after nya dan itu jadi daya tarik tersendiri, jalan turun tadi dulunya tempat pembuangan sampah sekarang berubah menjadi hijau-hijau (urban farming) bahkan ada budidaya ikan juga, " kata Wahyu.
Merawat program ini menurutnya perlu diperhatikan agar terjadi keberlangsungan.
"Sekarang tugasnya adalah menjaga supaya urban farming ini tidak cuma di awal nya saja yang bagus tapi perlu berlanjut dan berkesinambungan karena biasanya begitu. Maka saya berpesan pasca diresmikan perlu kesadaran masyarakat untuk merawat urban farming ini sehingga manfaatnya dapat dirasakan," ucapnya.
Pj Wali Kota Malang ini meminta pihak BRI terus memberikan pendampingan dalam proses pemberdayaan dan juga pemasaran hasil urban farming.
Harapan Wahyu ini langsung dijawab oleh Muhammad Suratin selaku CEO Regional BRI yang akan membantu memasarkan produk urban farming lewat outlet BRI bernama Loka-Loka yang berada di depan Kantor Kanwil BRI di Jalan Martadinata.
Lebih lanjut, dengan diresmikannya urban farming di Kelurahan Samaan, Wahyu mengajak semua pihak untuk semakin menguatkan ekosistem urban farming di Kota Malang.
Wahyu menilai urban farming memiliki manfaat yang luas selain sebagai upaya ketahanan pangan, urban farming juga sebagai problem solving mengurangi polusi di wilayah perkotaan.
Sumber: