Wacana Dana Operasional RT/RW, Ketua Dewan: Jangan Sampai APBD Surabaya Terkontraksi

Wacana Dana Operasional RT/RW, Ketua Dewan: Jangan Sampai APBD Surabaya Terkontraksi

Adi Sutarwijono--

Surabaya, Memorandum - Wacana dana operasional (danops) RT/RW turut disinggung oleh Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono.

Menurut politisi senior PDI Perjuangan Surabaya ini, rencana tersebut perlu ditinjau ulang dengan melihat kekuatan anggaran Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya.

“Harus dipertimbangkan dulu kemampuan anggaran kita. Komisi di DPRD akan mengkaji lebih dalam nantinya terkait ketersediaan anggaran, apakah cukup atau tidak,” ujar Adi, Selasa (12/9/2023).

Seperti diketahui, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi belum lama ini mengusulkan rencana anggaran danops untuk RT sebesar Rp 200 ribu dan RW sebanyak Rp 300 ribu.

“Kalau kekuatan anggaran kita cukup ya silakan. Namun jangan sampai membuat APBD kita terkontraksi nantinya,” tegasnya.

Lebih lanjut Adi mengatakan, perencanaan anggaran harus realistis sesuai kemampuan APBD. Dengan begitu, kebijakan pemkot dapat berjalan tepat sasaran. 

“Maunya memang banyak, tapi harus realistis dengan kemampuan. Jangan sampai nanti besar pasak daripada tiang. Apalagi sudah ada kenaikkan insentif KSH, bunda Paud, Modin, RT-RW. Ini semua soal ketersediaan anggaran,” paparnya.

Adi menambahkan, pemkot Surabaya saat ini menjadikan Balai RW sebagai tempat layanan masyarakat. Akan tetapi, faktanya masih ada banyak RW yang belum memiliki balai.

“Masih ada RW yang belum mempunyai balai, kita mendorong pembangunan itu. Kemudian faktanya balai RW juga dipakai bersamaan dengan Paud, karenanya harus dibagi fungsinya,” pungkas Adi. (bin/fer)

Sumber: