Tegaskan Integritas, Ketua DPRD Surabaya Buktikan Diri Bebas Narkoba Melalui Tes Urine di BNN

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Ketua DPRD Kota SURABAYA, Adi Sutarwijono, mengambil langkah tegas untuk menepis tudingan keterlibatannya dalam jaringan penyalahgunaan narkotika. 

Pihaknya secara sukarela mendatangi Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Surabaya di Jalan Ngagel Madya V, Senin 4 Agustus 2025, pagi, untuk menjalani tes urine.

Mini Kidi--

Langkah ini diambil sebagai respons atas permintaan dari Aliansi Madura Indonesia sekaligus menjadi wujud komitmennya dalam menjaga integritas sebagai pejabat publik.

"Hari ini saya datang ke BNN Kota Surabaya untuk melakukan tes narkoba, memenuhi permintaan dari Aliansi Madura Indonesia. Saya bersyukur prosesnya berjalan cepat dan pelayanan dari BNN sangat baik," ujar Adi Sutarwijono usai menjalani pemeriksaan.

BACA JUGA:Adi Sutarwijono: Saya Tunduk dan Patuh, Tegak Lurus dengan Ketua Umum Ibu Megawati

Adi menegaskan bahwa sebagai figur publik, penting baginya untuk memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. 

Menurutnya, kepercayaan publik adalah modal utama yang harus dijaga, dan isu narkotika merupakan ancaman serius yang harus diperangi bersama.

“Ini soal integritas dan kepercayaan publik. Penggunaan narkotika adalah ancaman serius, terutama bagi generasi muda. Saya ingin membuktikan bahwa saya bersih, " tegasnya. 

Tidak hanya untuk dirinya sendiri, politisi PDI Perjuangan ini juga mendorong seluruh anggota legislatif, khususnya dari fraksinya, untuk melakukan hal serupa sebagai bentuk komitmen bersama dalam pemberantasan narkoba.

"Saya ingin mengajak semua pihak, termasuk anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan, untuk juga melakukan hal yang sama," tambahnya.

BACA JUGA:PDIP Kembali Beri Kepercayaan Adi Sutarwijono Nakhodai DPRD Surabaya Periode 2024-2029

Sementara itu, hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim medis BNN Kota Surabaya menunjukkan bahwa Adi Sutarwijono bersih dari zat terlarang.

“Tes urine dilakukan dengan tujuh parameter narkotika, dan hasilnya semua negatif,” jelas dr. Putri Damayanti dari tim rehabilitasi BNN Kota Surabaya yang menangani pemeriksaan tersebut.

Sumber: