Peminat Tinggi, Komisi D DPRD Surabaya Dorong Pemkot Tambah Kuota Beasiswa Pemuda Tangguh

Peminat Tinggi, Komisi D DPRD Surabaya Dorong Pemkot Tambah Kuota Beasiswa Pemuda Tangguh

Khusnul Khotimah.-Bintang-

Surabaya, Memorandum - Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah memberikan ucapan selamat kepada 863 mahasiswa yang telah dinyatakan lolos seleksi penerima beasiswa pemuda tangguh.

Khusnul berharap, dengan adanya beasiswa ini tidak ada lagi mahasiswa yang putus kuliah di tengah jalan karena keterbatasan biaya.

"Dengan ikhtiar ini, saya berharap juga mendapat dukungan masyarakat yang lebih masif, agar angka putus sekolah tidak ada lagi. Khususnya putus kuliah di tengah jalan karena kekurangan biaya. Eman, jika sudah susah-susah masuk perguruan tinggi tapi harus putus di tengah jalan karena biaya," ujar Khusnul, Jumat (8/9).

Menurut Khusnul, antusiasme masyarakat yang ingin memanfaatkan program beasiswa pemuda tangguh ini sangat banyak. Untuk itu, ia meminta agar Pemkot Surabaya pada tahun depan memberikan tambahan kuota.

Dengan demikian semakin banyak masyarakat yang menerima intervensi program beasiswa pemuda tangguh.

"Saya bersyukur dan memberikan apresiasi upaya pemkot untuk meningkatkan kualitas SDM anak-anak Surabaya melalui beasiswa ini. Jika program ini terus berlanjut, saya optimis SDM di Surabaya akan unggul ke depannya," kata Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini.

Sebelumnya perlu diketahui, beasiswa pemuda tangguh merupakan tunjangan pendidikan yang diberikan kepada para mahasiswa yang sedang menempuh perkuliahan. Tujuan beasiswa ini yakni, untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi.

Mereka yang diberikan beasiswa merupakan mahasiswa aktif perguruan tinggi negeri (PTN), mahasiswa baru melalui seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN), seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN), serta jalur prestasi akademik lainnya.

Program ini, kata Khusnul, sangat membantu meringankan mahasiswa yang menempuh kuliah, khususnya dari keluarga yang memiliki keterbatasan ekonomi.

Sebab mereka mendapat tunjangan uang kuliah tunggal (UKT), tunjangan operasional pendidikan senilai Rp750 ribu per semester, dan uang saku sebesar Rp500 ribu per bulan.

"Sekarang program beasiswa ini masih berlaku untuk perguruan tinggi negeri (PTN). Untuk perguruan tinggi swasta masih dalam proses MoU. Sebab program ini harus ada perjanjian kerja samanya. Untuk PTN di Surabaya sudah semua, sedangkan PTN di luar Surabaya masih beberapa yang melakukan MoU," pungkas perempuan yang karib disapa Ning Kaka ini.(bin/ziz)

Sumber: