Goes To School ke SDN Tengket 2, Personel Polsek Arosbaya Ajarkan Yel-Yel Cinta Tanah Air Kepada Siswa
Suasana ketika personel Polsek Arosbaya bersama para siswa SDN Tengket 2 serempak meneriakkan yel-yel cinta tanah air--
Bangkalan, Memorandum - Kegiatan Goes To School sebagai sarana untuk membina komunitas anak usia dini di lembaga pendidikan setingkat PAUD, Taman Kanak-Kanak(TK) dan SD, rutin dikembangkan Polsek Arosbaya.
“Melalui rutinitas kegiatan Goes To School, Polisi ingin menjalin kedekataan dengan anak-anak. Termasuk para siswa di sekolah setingkat PAUD,TK dan SD,” kata Kapolsek Arosbaya, Iptu Sys Eko, Rabu (6/9).
Targetnya, Polsek mengikis stigma negatif di kalangan dunia anak-anak bahwa Polisi adalah sosok yang sangar, bengis dan menakutkan.Sebaliknya, akan tumbuh pemahaman Polisi ternyata figur aparat yang santun, sabar dan penuh kasih sayang kepada anak-anak.
Selain itu, melalui rutinitas giat Goes to School, Polsek Arosbaya ingin membina siswa secara preemtif dan prventif, agar sejak usia dini, mereka mulai menyadri pentingnya penerepan disiplin, kepatuhan terhadap norma adat-istiadat, serta hukum formal di republik ini. Dengan demikian, peran dan fungsi Bhabinkamtibmas Polsek Arosbaya rutin bergulir efektif.
“Karena itu, menindak lanjuti amanah Bapak Kapolres AKBP Febri Isman Jaya, Polsek Arosbaya rutin melaksanakan kegiatan Goes to School ,” tandas Iptu Sys Eko. Seperti Senin (4/9) pagi, Kapolsek mengamatkan tugas kepada Aipda Roni Adam dan beberapa anggota untuk nyambangi komunitas siswa di SDN Tengket 2 di Desa Tengket.
Memanfaatkan kegiatan apel pagi, Aipda Roni didampingi Kasek dan para guru, mulai memainkan peran adukasinya. Manariknya, menu materi pembuka yang diajarkan kepada para siswa, berupa ajakan untuk memekikkan deretan yel-yel beraroma cinta tanah air.
“Adik-adik, jika saya meneriakkan dimana SDN Tengket 2, langsung dijawab dengan teriakan serentak sekeras mungkin sambil mengepalkan tangan, di siniii…di siniii… di siniii...,” pinta Aipda Roni.
Tetapi jika Aipda Roni memekikkan kata siapa Pancasila dan siapa Bhineka Tunggal Ika, para siswa diminta serentak menjawab sayaaa…sayaaa…sayaaa.” Terakhir, jika berteriak NKRI, para siswa diminta langsung menyambut dengan pekik serentak…harga matiii…harga matiii…harga matiii..,” jelas Aipda Roni.
Setelah para siswa fasih, barulah deretan yel-yel beraroma rasa cinta tanah air itu, secara serentak digemakan bersautan Aipda Roni bersama sekitar 100 lebih siswa-siswi, kasek dan para guru di SDN Tengket 2. Ada nuansa gemuruh sikap patriotik dan kedasaran bela negara, mulai terpatri dalam jiawa-raga para bocil (bocah cilik) usia kisaran 7 s/d 12 tahun itu.
Terakhir, Aipda Roni bersama anggota, titip pesan dan harapan agar para siswa sebagai calon generasi emas masa depan bangsa dan negara, agar disiplin dan menemtuhi semua aturan sekolah, termasuk perautran dan undang-undang formal di NKRI.
”Adik-adik harus tekun belajar agar kelak jadi orang pintar. Hormat dan patuhi setiap saran dan nasehat para guru, terutama kedua orang tua. Jangan lupa rajin sholat dan ngaji,” tutup Aipda Roni. (ras/gus)
Sumber: