PDIP Kota Surabaya Targetkan 30 Kursi Legislatif

PDIP Kota Surabaya Targetkan 30 Kursi Legislatif

Surabaya, memorandum.co.id - PDIP menjadi partai ketiga yang mendaftarkan bacaleg (bakal calon) anggota legislatif DPRD Kota Surabaya di KPU Kota Surabaya, Kamis (11/5/2023). Kedatangan ratusan rombongan kader PDI-P diiringi dengan pawai kebudayaan. Adi Sutarwijono, Ketua DPC PDIP Kota Surabaya mengatakan, pendaftaran bacaleg ke KPU diiringi dengan pawai kebudayaan. Yang kemudian dimeriahkan seni tari tradisional, dengan pakaian adat dari masyarakat nusantara. "Dengan meriah kami berjalan dari kantor DPC PDI-P menuju kantor KPU untuk menunjukkan kepada khalayak ramai kepada publik bahwa PDI-P menjalani politik selama ini, dengan politik elektoral di tahun 2024 dengan rasa kebahagiaan, dengan rasa kegembiraan. Yang itu merupakan modal penting kami memenangkan pemilu 2024," kata Adi. Di pendaftaran bacaleg kali ini kami mengirimkan pesan ke khalayak ramai bahwa tidak hanya menyukseskan pemilu 2024 dan berpartisipasi didalamnya. Tapi juga untuk memenangkan pemilu ketiga kali berturut-turut. "Sekaligus memenangkan mas Ganjar Pranowo sebagai calon Presiden RI dari PDI-P," lanjut Adi. "Kami berterimakasih kepada seluruh komisioner KPU, kepada Bawaslu, kepada sekretariat KPU Kota Surabaya yang sudah menerima kami dengan sangat baik dan menyenangkan, sehingga penyerahan berkas ini berlangsung dengan cepat dan bagus," tambah Adi. Lanjut Adi bahwa PDI-P mendaftarkan 50 bacaleg yang 30 persennya adalah perempuan. Terdapat juga bacaleg milenial yang siap bekerja mendulang suara. Target kursi sebanyak-banyaknya sekitar 30 kursi yaitu naik 100 persen. "2019 kami mendapatkan 15 kursi. Di tahun 2024 kami akan bekerja keras untuk bisa mendatangkan dukungan para masyarakat dan bisa mencapai 30 kursi di DPRD Kota Surabaya," kata Adi Sutarwijono yang juga Ketua DPRD Kota Surabaya. Dalam daftar nama yang di calonkan PDI-P terdapat satu bacaleg yang masih mahasiswa. Bacaleg mahasiswa ini sudah direkomendasikan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri dan sekjen PDI-P. "Ini luar biasa karena kami memiliki berbagai keragaman," kata Adi. Disinggung mengenai persaingan internal yang semakin kuat untuk tidak saling sikut, Adi mengatakan bahwa PDI-P sudah berpengalaman mengikuti pemilu sejak 1999. Kami bersemangat dalam mendulang dukungan dari masyarakat. Tapi tetap saja antara calon anggota legislatif dan gerakan kepartaian dilandaskan oleh kerja gotong royong. "Sehingga satu sama lain bisa bersinergis saling mendukung dan menguatkan," ungkap Adi. Saat ditanya tentang caleg incumbent Adi hanya menjawab singkat iya. "Iya," tutup Adi.(rid/ziz)

Sumber: