Gagalkan Aksi Jambret, Tiga Siswa SDN Putat Jaya I Raih Penghargaan dari Kapolsek Dukuh Pakis
Surabaya, Memorandum.co.id - Atas keberanian melawan penjambret HP di Jalan Dukuh Kupang, bocah SD berinisial AAJ (11) mendapat apresiasi dari Polsek Dukuh Pakis. Kapolsek Dukuh Pakis, Kompol M Irfan memberikan bingkisan dan penghargaan AAJ dan dua teman lainnya, siswi SDN Putat Jaya 1, Kamis (2/2) pagi. "Kita berikan apresiasi kepada para pelajar sekolah dasar negeri Putat jaya 1 ini, sebuah bingkisan dan piagam penghargaan, atas keberanian para pelajar ini, melawan pelaku penjambretan HP milik temannya," kata Irfan. Irfan menjelaskan, dua anak SD Putat Jaya 1 ini berhasil menggagalkan aksi perampasan HP yang terjadi di Jalan Dukuh Kupang No 16, Dukuh Pakis, Surabaya, 21 Januari 2023 sekitar pukul 11.00, usai kegiatan pramuka. "Dalam rekaman CCTV, terlihat dua pelajar itu melakukan perlawanan terhadap tersangka usai melakukan penjambretan," jelas Irfan. Atas tindakan dua pelajar SD itu membuat tersangka, yakni Imam S (42), warga Jalan Putat Jaya, Sawahan, kewalahan dan akhirnya kabur. Hingga berhasil diamankan anggota Polsek Dukuh Pakis dengan dibantu warga. "Modusnya, tersangka berkeliling melewati anak SD yang berkumpul, dari situ tersangka kembali untuk melakukan penjambretan. Saat melakukan aksinya mendapatkan perlawanan dari siswa, sehingga menimbulkan efek masyarakat untuk membantu," kata Irfan. Sementara itu, Kepala Sekolah Dasar Negeri Putat Jaya 1, Dian Ira Puspita mengungkapkan, bahwa ia was-was usai mendengar dari wali murid ada yang menjadi korban jambret. Tapi, setelah dijelaskan alhamdulillah siswi yang diambil HP tidak apa-apa dan pelakunya diamankan. "Pelaku diamankan, saya bersyukur dan siswi kami selamat," terang Dian. Sebagai tindak lanjut agar tak terulang lagi, kemarin dari DPA datang ke sekolah memberi motivasi kepada siswa siswi dan mengingatkan kepada orang tua agar anaknya tidak membawa handphone ke sekolah. Kecuali, memang siswa siswi rumahnya jauh dan mendapat ijin dari wali kelas dengan tujuan HP tersebut untuk telepon gojek. Sedangkan korban berinisial AAJ (11), siswi Sekolah Dasar Negeri Putat Jaya 1, menjelaskan, awalnya dia tidak tahu dan tiba tiba handphone ditarik. Sedangkan pelaku saat itu membawa pisau dan digerak-gerakkan ke korban. Kemudian reflek mencoba menarik kembali handphone yang sudah ditangan pelaku sambil teriak. "Sejak kecil saya sudah dilatih dan diajari orang tua tidak usah takut dengan orang asing," ujarnya sambil berkata terbata-bata. Hal Senada juga diutarakan CR, (11), teman korban yang turut membantu menarik pelaku saat mengambil HP milik AAJ. "Sebenarnya saya takut. Takut Dimarahi orang tua," tuturnya. (rio)
Sumber: