Kadindik Kabupaten Malang Imbau Kasek Tingkatkan Pengamanan

Kadindik Kabupaten Malang Imbau Kasek Tingkatkan Pengamanan

Malang, Memorandum.co.id -  Terkait terjadinya dugaan percobaan penculikan yang dialami siswa SD, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Dr Suwadji menginstruksikan untuk dilakukan pengetatan pengamanan pada lembaga pendidikan. “Kami mengimbau melalui Korwil untuk dilanjutkan pada para kepala sekolah untuk meningkatkan pengawasan pada siswanya,” terang Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Dr Suwadji, Senin (30/1). Suwadji, mengungkapkan berdasarkan laporan yang diterima pada Senin (30/1) sekitar pukul 10.00, terjadi upaya penculikan yang dialami siswa kelas 1 SDN Baturetno 2. Namun, anak yang menjadi target tidak tertarik meski diiming-imingi diberi uang. “Informasinya penculik itu mengiming-imingi uang sebesar Rp 50 ribu,” kata Suwadji. Mengantisipasi hal ini, Suwadji mengimbau tidak hanya lembaga yang meningkatkan kewaspadaan, namun para wali murid untuk menjaga anaknya. Waktu paling rawan saat pulang sekolah sehingga sebaiknya orang tidak membiarkan anaknya berangkat atau pulang sendiri. Setidaknya, orang tua dapat melakukan antar jemput anaknya atau saat berangkat dan pulang sekolah bergerombol sehingga dapat mencegah terjadinya penculikan. “Juga ketika anaknya berada di rumah agar selalu diawasi, jika rumahnya ada pagar lebih baik digembok,” ujar Suwadji. Kapolsek Dampit AKP Agung Hartawan membenarkan adanya upaya penculikan terhadap siswa kelas 1 SDN Baturetno 2, Kecamatan Dampit, yang dilakukan seorang laki-laki dengan mengendarai sepeda motor, namun upaya tersebut gagal karena anaknya lari ketakutan. “Target sempat diikuti sampai 50 meter dari sekolahan, dia ditawari untuk mau diantar pulang dengan diberi uang Rp 50 ribu,” terang Agung Hartawan. Setelah mendapatkan laporan dari Kordinator Wilayah (Korwil) Dampit, jajaran Polsek Dampit langsung mendatang sekolah dan rumah siswa tersebut. Dengan adanya kejadian ini diimbau pada seluruh masyarakat agar selalu mengawasi anaknya dan melakukan antar jemput untuk keamanan anak. “Kami langsung melakukan upaya pencegahan dengan sosialisasi pada seluruh masyarakat untuk mneingkatkan keamanan,” kata Agung Hartawan. Diketahui, upaya penculikan yang dialami siswa kelas 1 SDN Baturetno 2 ini terjadi saat pulang sekolah sekitar pukul 10.00 WIB. Korban ditawari akan diantar pulang dan juga diberi uang Rp 50 ribu, namun siswa ini lari dan berteriak-teriak. (kid/ari)

Sumber: