Dikbud Ngawi Tekankan Sekolah Sosialiasi Anti-Bullying di MPLS
Karangan bunga penolakan bullying atau perundungan pada masa pengenalan lingkungan sekolah bagi peserta didik baru tahun ajaran baru 2024/2025 di SMPN 1 Jogorogo. -Biro Ngawi-
NGAWI, MEMORANDUM - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Ngawi menekankan semua lembaga sekolah gencar melakukan sosialisasi dampak bullying atau perundungan pada masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) bagi peserta didik baru tahun ajaran baru 2024/2025.
BACA JUGA:Satreskrim Polres Bojonegoro Bekuk 9 Pelaku Diduga Terlibat Kematian Remaja Asal Baureno
"Minta kepala sekolah, pada MPLS tahun ini lebih kepada penekanan sosialisasi terkait bullying atau perundungan," kata Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dikbud Ngawi Zainal Fanani.
BACA JUGA:Pembunuh Ibu dan Anak di Kota Pasuruan Divonis Mati
Zainal mengatakan, sosialisasi ini melibatkan berbagai pihak mulai dari kepala sekolah, pengurus osis juga wali murid agar dapat mengendalikan emosi bagi peserta didik baru. Sebab, dampak dari bullying atau perundungan ini sangat membahayakan dan bisa menjadi trauma bagi korban.
BACA JUGA:Polsek Bojonegoro Kota Gerebek Arena Sabung Ayam dan Judi Dadu
"Tentunya sudah ada tim sendiri yang akan menyelesaikan ketika ditemukan kasus bullying di sekolah," pungkasnya.
Sementara itu, Waka SMPN 1 Jogorogo Ngawi Asrofi Widodo mengatakan, terkait dengan arahan Dikbud Ngawi saat ini sudah kita lakukan kepada peserta didik baru bahkan kita juga mendeklarasikan mulai dari guru hingga siswa dengan diucapakan bersama-sama anti-bullying, kekerasan, dan perundungan.
BACA JUGA:Asean U-19 Boys Championship 2024, Indonesia Bantai Filipina 6-0
"Tadi juga dibubuhkan penandatangan bersama anti-bullying, kekerasan dan perundungan," katanya. (*)
Sumber: