Pakai Ilmu Gendam, Bujang Lapuk Gerayangi Dua Wanita
Surabaya, memorandum.co.id - Berdalih bisa mengobati orang sakit, Gatot (46), tukang pijat keliling, nekat mencabuli seorang ibu muda inisial DLA (24), di rumah korban di daerah Bubutan. Ketika berbuat tindak asusila terhadap korban, pria asal Lamongan yang tinggal di daerah Klampis, tersebut menggunakan ilmu hipnotis (gendam), sehingga korban tidak berdaya. "Saat dicabuli tersangka menggunakan ilmu hipnotis. Jadi saat digerayangi, korban lemas dan tidak bisa bergerak dan berteriak," ungkap Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Wardi Waluyo, Rabu (30/11). Mantan Kanitreskrim Polsek Karangpilang itu mengungkapkan untuk sementara ada dua korban yang berani melapor, yakni DLA dan NFF (14), pelajar yang tinggal di daerah Bubutan. Tidak terima dengan perbuatan Gatot, mereka kemudian melapor ke Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya. Polisi kemudian menindaklanjuti dengan menangkap tersangka saat keliling mencari mangsa lain di daerah Klampis. Informasi yang dihimpun, kejadian bermula tersangka keliling mencari pasien di kawasan Ampel, Semampir, pada Jumat (25/11). Ketika itulah bertemu dengan korban sedang berjalan-jalan bersama suaminya. Tersangka yang mengaku, bisa menerawang dan bisa mengobati orang dengan cara dipijat. "Kemudian disapa oleh tersangka dan mengatakan kepada pasutri jika istrinya ada penyakitnya," beber Wardi. Merasa percaya dengan kemampuan Gatot, lantas tertarik. Setelah itu pasutri tersebut menyuruh tersangka untuk datang ke rumahnya di daerah Bubutan dan memberikan nomor HP pada Senin (28/11). "Tarif penyembuhan yang ditawarkan tersangka sebesar Rp 700 ribu," jelas Wardi. Tersangka akhirnya memenuhi janjinya dengan mendatangi rumah korban. Selama penyembuhan berlangsung korban dipijat di kamar, sedangkan suaminya menunggui di ruang tamu. Gatot kemudian menggunakan ilmu hipnotisnya hingga lemas tidak berdaya. Sehingga bujang lapuk itu dengan leluasa menggerayangi tubuh korban dan melakukan tindakan tak senonoh lainnya. "Korban tidak bisa berontak dan berteriak karena keadaan lemas karena pengaruh ilmu hipnotis tersangka. Sehingga disuruh mengikuti kemauannya," ungkap Wardi. Setelah puas, Gatot kemudian pamit kepada suaminya dan pergi. Perbuatan tersangka terbongkar setelah suaminya curiga dan menanyakan kepada istrinya terkait pengobatan yang dilakukan tersangka. "Saat ditanya suaminya itulah, istrinya mengaku jika telah dicabuli selama pengobatan oleh tersangka," jelasnya. Tidak terima, suaminya kemudian keluar untuk mengejarnya, tapi Gatot terburu melarikan diri. Kemudian kejadian tersebut dilaporkan ke Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya. Berdasarkan laporan dari korban, polisi lalu melakukan pencarian dan akhirnya dapat menangkap tersangka di daerah Klampis Ngasem. Saat diinterogasi petugas, Gatot mengaku perbuatan dengan modus serupa juga dilakukan terhadap seorang pelajar berinisial NFF di daerah Bubutan pada hari yang sama dengan DLA. Untuk yang pelajar Gatot hanya memegang alat vitalnya menggunakan jarinya. "Dua kali melakukan penyembuhan hari yang sama. Untuk anak di bawah umur dan lokasinya sama di daerah Bubutan," ujar Wardi. Sementara itu, Gatot mengaku hanya melakukan penyembuhan dengan pemijatan terhadap korban. "Saya hanya pegang kemaluan korban saat pijat," terang Gatot. Dia berterus terang terangsang saat memijat kedua korban. Lebih dulu dihipnotis olehnya agar tidak berontak. "Saya terangsang saja saat mijat korban," tuturnya. Gatot juga mengakui telah mempunyai ilmu hipnotis dan bisa menyembuhkan orang sakit secara turun temurun dari keluarganya. Saat ditanya belajar dari mana? Gatot mengaku tidak tahu, tiba-tiba ikut saja di tubuhnya, sehingga bisa menyembuhkan dan menerawang orang. "Tidak tahu pak, tiba-tiba saja ikut di tubuh saya," aku Gatot, yang belum pernah menikah ini. (rio)
Sumber: