Rumah Diskotik di Jalan Mayjen Sungkono Didemo Warga Dukuh Pakis

Rumah Diskotik di Jalan Mayjen Sungkono Didemo Warga Dukuh Pakis

Surabaya, memorandum.co.id - Ratusan warga Dukuh Pakis menggelar aksi demonstrasi di depan Whisper Lounge and Restaurant, Jalan Mayjen Sungkono, Sabtu (18/6) malam. Massa aksi berasal dari warga RT 1-RT 2/RW 2, Kelurahan Dukuh Pakis, Kecamatan Dukuh Pakis. Aksi unjuk rasa ini ditengarai oleh suara bising yang berasal dari Whisper. Di lokasi, beberapa warga tampak membentangkan spanduk bertuliskan, 'Segel Whisper', 'Tutup Whisper', 'Jangan Ganggu Kenyamanan Warga', dan 'Hentikan Suara Bising Whisper'. Ketua RT 2 Yuskarwalu mengatakan, aksi para warganya ini membuncah lantaran sudah tidak tahan dengan suara bising dari Whisper. Karena itu, ratusan warga berbondong-bondong ngeluruk. "Di belakang gedung bangunan Whisper ini ada permukiman padat penduduk. Dihuni warga RW 2. Kami tidak melarang adanya restauran atau apapun, tapi ya tolong jangan sampai mengganggu ketentraman warga," tegas Yuskar. Menurut Yuskar, suara musik dari Whisper cukup keras. Menggelegar mulai pukul 20.00 - 03.00. Warga banyak yang terganggu dengan adanya suara bising tersebut. "Sangat terganggu, karena itu kita menuntut supaya ada solusi bagaimana caranya suara musik yang keras itu tidak mengganggu warga, banyak yang tidak bisa tidur gara-gara suara diskotik dari Whisper," papar dia. Sementara itu, Nuriyanto salah satu massa aksi meminta agar Whisper menghentikan aktivitasnya hingga masalah tersebut tersolusi. "Whisper ini baru buka, sekitar satu bulanan. Awalnya kita tahunya restauran, tapi lambat laun terdengar suara musik keras sampai ke kampung. Kita protes tapi tidak dihiraukan," ujarnya. Di lokasi, polisi setempat telah melakukan pengamanan. Tampak mobil patroli dari Unit Lantas Polsek Dukuh Pakis bersandar. Kapolsek Dukuh Pakis Kompol Agung menuturkan, pihaknya saat ini melakukan antisipasi bersama Satpol PP Kecamatan. "Kami tidak tahu kalau ada aksi demonstrasi, karena tidak ada izin sebelumnya. Saat ini kami berfokus mengamankan agar tak terjadi kericuhan dan aksi anarkis. Selebihnya ini menjadi kewenangan Satpol PP terkait izin dan tuntutan warga," tandasnya. Sedangkan situasi di dalam Whisper terpantau masih dipadati oleh para pengunjung. Namun warga hingga berita ini diturunkan masih melakuka blokade pintu masuk Whisper. (bin)

Sumber: