Siswi SMP Belasan Kali Dicabuli Pacar

Siswi SMP Belasan Kali Dicabuli Pacar

Surabaya, memorandum.co.id - Korban TR (14), pelajar sekolah menengah asal Jalan Kalijudan, selama pelarian dijadikan piala bergilir oleh Pujianto (21), pacarnya warga Jalan Jojoran, dan temannya, Mamad (21), asal Kesamben, Blitar. Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal mengungkapkan, kejadian bermula korban dan Pujianto berkenalan melalui media sosial. Kemudian sejoli tersebut, janjian bertemu di Kalijudan pada Kamis (3/3/2022) sekitar pukul 14.00. Kemudian diajak ke rumah terduga pelaku di Jalan Jojoran. Informasi yang dihimpun, orang tua Pujianto menyuruh mengantarkan pulang. Namun, bukannya pulang  malah mengajak TR indekos di daerah Gubeng Lama selama 25 hari. "Selama menginap di kos, tersangka mencabuli korban sebanyak 12 kali," ungkap Mirzal, Senin (21/3/2022). Selanjutnya, Selasa (1/3/2022), korban diajak tersangka pergi di Blitar dan tinggal di rumah paman Pujianto di Dusun Kampung Tengah, Kesamben, Blitar. "Agar diperbolehkan menginap, tersangka dan korban mengaku suami istri," beber Mirzal. Selama pelarian di Blitar, tersangka dimasukkan kerja oleh temannya, Mamad di toko sembako tempatnya bekerja. Selama bekerja dia meninggalkan TR sendirian di rumah saudara Pujianto. Di saat Pujianto tidak di rumah, temannya, Mamad mendatangi dan mengajak korban  dengan dalih mencari keberadaan pacarnya (Pujianto). Namun, bukannya mencari keberadaan Pujianto, malah Mamad mencabuli di tengah perjalanan, tepatnya di warung mi ayam Jalan Futsal, Kesamben, Blitar. "Temannya mencabuli korban sebanyak 2 kali," jelas Mirzal. Mirzal menjelaskan, untuk Mamad kasusnya sudah dilimpahkan ke Polresta Blitar karena locus delecti-nya bukan di Surabaya. "Tersangka (Pujianto) kami tahan di polrestabes," tandasnya. Sedangkan korban hingga kini masih trauma dengan kejadian ini. Dan sekarang dalam pendampingan dari petugas Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) Surabaya. Sementara itu, Pujianto mengaku menyesal atas perbuatan yang dilakukan terhadap pacarnya. Dan dia tidak tahu jika membawa gadis di bawah umur melanggar hukum. Dia mengaku, awal kenal setelah dikenalkan dengan mantan pacar TR. "Saya sangat menyesal sekali dan tidak akan mengulangi perbuatannya," kata Pujianto. Seperti yang diberitakan sebelumnya, pelajar SMP berinisial TR (14), yang dibawa kabur kekasihnya berhasil ditemukan di Blitar. Orangtua korban berhasil mengetahui tempat persembunyian kedua terduga pelaku setelah diberitahu pemilik warung. "Pemilik warung curiga dengan keadaan anak saya," ungkap orang tua TR, Sabtu (19/3/2022). Kemudian, sambung orang tua TR, pemilik warung itu kemudian bertanya kepada TR di mana asal dan tempat tinggal selama di Blitar. Bahkan, selama di Blitar TR mengaku kepada pemilik warung tersebut diajak mengemis untuk menyambung hidup, sehingga ditawari bekerja sebagai penjaga warung. "Anak saya ngemis-ngemis di Blitar sama Puji itu. Terus ada orang baik itu nawarin pekerjaan jadi penjaga warung. Namun pas kerja kok penjaga warung curiga sama anak saya dan ditanya-tanya. Setelah tahu semua ceritanya, anak saya dipinjami HP untuk mengabari keluarganya," beber orang tua TR. Setelah mendapatkan kabar dari TR, ia menyusul di Blitar. Tidak hanya bertemu dengan anak gadisnya saja, melainkan juga  bertemu Pujianto di tempat persembunyiannya. "Anak saya minta maaf dan mengakui kesalahannya," ujar orang tua TR. Bahkan, Pujianto kaget dan ketakutan sewaktu bertemu orang tua TR. Kemudian melarikan diri lewat pintu belakang. Namun dikejar dengan dibantu warga hingga akhirnya berhasil diamankan. TR juga mengaku, selama di Blitar dicabuli oleh teman Puji bernama Mamad, warga Kesamben, Blitar. Dengan emosi, orang tua TR kemudian memminta Pujianto untuk menunjukkan di mana Mamad berada. Dan akhirnya berhasil menangkapnya. Selanjutnya, orang tua TR membawa keduanya ke Surabaya. (rio/fer)

Sumber: