Pelayanan ASN Tak Memuaskan, DPRD Surabaya Minta Ada Pembinaan

Pelayanan ASN Tak Memuaskan, DPRD Surabaya Minta Ada Pembinaan

Surabaya, memorandum.co.id - DPRD Surabaya tak memungkiri. Banyak aduan masyarakat yang diterima, terkait dengan buruknya pelayanan aparatur sipil negara (ASN) di tingkat kelurahan dan kecamatan. Salah satunya aduan dari warga di Kelurahan Semolowaru baru-baru ini. "Jadi kalau tidak salah ada warga yang ingin mengurus surat izin usaha, tetapi dibentak-bentak. Tetapi kita harus lihat dulu (kebenarannya), kita belum mengecek juga," kata anggota Komisi A DPRD Surabaya Josiah Michael, Rabu (8/12/2021). Sejatinya hearing tentang persoalan tersebut dijadwalkan hari ini, namun harus ditunda dan di-reschedule. Rencananya akan kembali di-hearing-kan Senin, pekan depan. "Jadwalnya diganti. Karena berbenturan dengan tugas dari ketua DPRD Surabaya kepada setiap ketua komisi, yang pada siang ini melangsungkan rapat bersama di Polres Pelabuhan Tanjung Perak," terangnya. Lebih jauh, wakil rakyat dari PSI ini mengakui bahwa kualitas ASN di lingkungan pemkot masih lemah dan buruk. Sehingga dibutuhkan pembinaan untuk memaksimalkan kinerja para ASN. "Tidak hanya di kelurahan dan kecamatan, tetapi banyak ASN pemkot itu yang bekerja asal-asalan, tidak memberikan pelayanan yang baik," cetus Josiah. "Sehingga dibutuhkan pembinaan dalam hal ini oleh BKD. Makanya sejak awal saya minta agar para ASN ini dikasih training excellent service, atau training-training yang lain. Karena mereka ini kan pejabat publik yang berhubungan dengan masyarakat, maka pelayanannya harus terus disempurnakan," sambungnya. Selanjutnya, tentang pelayan ASN ini, Josiah menyoroti dua hal. Pertama etika kerja. Kedua jam kerja. Menurut dia, jam kerja ASN di tingkat kelurahan amburadul. "Jam kerja para ASN di kelurahan itu yang paling parah. Mereka sudah istirahat lebih awal sebelum waktunya. Makanya kita minta kualitas ASN terus dibenahi, paling tidak diberikan pembinaan supaya bisa lebih baik lagi," tuntasnya. Sementara itu, Camat Sukolilo Amalia Kurniawati ketika dikonfirmasi terkait salah satu ASN di salah satu kelurahan membantahnya. “Infonya salah, gak begitu. Terlalu dibesar-besarkan yang memberi info/ yang mengadu,” jawab Amalia melalui pesan WhatsApp (WA) semalam. Lanjut Amalia, bahwa tidak ada bentak-bentak. Pemohon sudah dijelaskan berulang-ulang tapi masih maksa. "Ada saksinya bhabinkamtibmas," tambah Amalia. (mg-3/fer)

Sumber: