Dewan Dorong Penambahan UMKM di Jalan Tunjungan

Dewan Dorong Penambahan UMKM di Jalan Tunjungan

Surabaya, memorandum.co.id - Upaya Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya meramu Jalan Tunjungan sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya, mendapat perhatian serius dari anggota Komisi B DPRD Surabaya Alfian Limardi. Menurut dia, dengan tampilan anyar Jalan Tunjungan, otomatis akan memantik mesin perekonomian. Sehingga dia mengusulkan, agar Jalan Tunjungan dapat dikemas sebagai market street yang mengusung produk lokal. “Kami minta produk dan layanan di Jalan Tunjungan disesuaikan dengan merek lokal. Dengan menggunakan merk lokal, maka dapat mempromosikan produk yang unik karena memiliki keunggulan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan terus berinovasi untuk mengembangkan produknya, serta menekan dampak lingkungan," ujar Alfian, Jumat (3/12/2021). Kendati saat ini telah ada pelaku UMKM di Jalan Tunjungan, legislator dari PSI ini menilai masih kurang. Pihaknya lantas mengusulkan untuk ditambah. Berdasarkan telaahnya, UMKM di Surabaya mengalami peningkatan 40 ribu dalam kurun waktu setahun. Artinya, akan ada 40 ribu merk lokal baru dan berpotensi untuk mendongkrak perekonomian Surabaya. Dia juga menyarankan, selain penambahan jumlah UMKM, perlu adanya proses seleksi. “Jumlah UMKM yang terlibat di Jalan Tunjungan perlu ditambah. Namun Kami juga menyarankan untuk memproses seleksi UMKM yang berkualitas dan memiliki produk yang menjadi khas Surabaya, seperti rujak cingur, pecel semanggi, tahu tek, dan batik mangrove, agar produk lokal ini masih tetap ada,” tuturnya. Di lain sisi, berdasarkan data kunjungan wisatawan sebelum pandemi 2020, capaian kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Kota Surabaya hingga Oktober 2019 mencapai 23 juta orang. "1,2 juta adalah wisatawan mancanegara, yang ini tentunya berpotensi untuk memperkenalkan Kota Surabaya ke wisatawan melalui produk UMKM," terang Alfian. Lebih jauh, Alfian berharap kebijakan ini dikemas lebih komprehensif agar tak sampai ada stakeholder yang merasa terpinggirkan setelah adanya kebijakan ini. “Market street Jalan Tunjungan tidak sekadar untuk wisata kuliner. Namun harus bisa mengajak masyarakat dengan meningkatkan kapasitas warganya dan terbentuknya kolaborasi antar komunitas,“ pungkasnya. (mg3)

Sumber: