Tambangan Kali Surabaya Tidak Lekang Oleh Waktu

Tambangan Kali Surabaya Tidak Lekang Oleh Waktu

Surabaya, memorandum.co.id - Meski saat ini transportasi umum sudah modern, namun tidak menghilangkan transportasi tradisional yang masih menjadi pilihan masyarakat untuk bepergian. Contohnya Tambangan. Transportasi massal di sungai ini masih diminati masyarakat untuk memperpendek jarak tempuh dibandingkan harus memutar jauh dan membuang waktu yang lebih lama. Di Surabaya, tambangan ini masih bisa ditemui di beberapa sungai. Salah satunya di Kelurahan Pagesangan. Di sana, khususnya di RW 02 dan RW 03, tambangan masih tetap bertahan dan tidak lekang oleh waktu. Seperti dikatakan Nanik (56), pemilik tambangan yang sudah turun temurun dari keluarga sejak 1962 ini. Dengan menggunakan tambangan itu untuk melayani masyarakat sekitar. Jasa penyeberangan ini juga sudah mengantongi surat izin jalan beroperasi. "Semua modal mulai dari pembuatan sampai perawatan kami sendiri yang menanggung. Untuk gaji karyawan pun saya sendiri dari uang penumpang tambangan," ujar perempuan berjilbab saat ditemui Jumat (3/12/2021). Selain itu, tambah Nanik, untuk tarif jasa menyeberang pun sangat ringan di kantong yaitu Rp 1.000. Bahkan, untuk pelajar yang menggunakan sepeda, Nanik menggratiskannya. "Pendapatan kami sehari kurang lebih sekitar Rp 500 ribu. Itu juga untuk bayar karyawan saya," pungkas Nanik yang mempekerjakan delapan orang warga sekitar tersebut. Sedangkan, Gatot, salah pekerja jasa penyeberangan mengatakan, bahwa dirinya sudah bekerja sejak 1982. "Saya sudah lama bekerja menarik tambangan ini. Dulunya tambangan terbuat dari kayu dan menggunakan dayung untuk menyeberangkan warga. Sekarang sudah modern dengan terbuat dari besi sejak 2014," kata Gatot. Gatot menjamin tambangannya tersebut aman karena setiap bulan dirawat. Selain itu juga dilengkapi alat keselamatan seperti life jacket (jaket keselamatan). "Insyaallah aman karena ada alat pendukung keselamatan seperti kabel seling di samping tambangan ini. Kalau hujan angin, kita juga tidak beroperasi. Takutnya arus dari sungai kencang," pungkas Gatot. Subandi (30), salah satu penumpang yang menggunakan jasa penyeberangan ini mengatakan, bahwa dengan adanya tambangan tersebut lebih membantu masyarakat sekitar untuk menyeberangi Kali Surabaya. "Setiap hari saya menggunakan tambangan ini untuk pergi bekerja. Menurut saya jasa penyeberangan ini sangat membantu bagi masyarakat sekitar. Soalnya jembatan penyeberangan dari sini cukup jauh," singkat Subandi. (x/fer)

Sumber: