Dinilai Tak Transparan, Dewan Siap Kawal RULB antara Penghuni dengan Pengurus Apartemen Purimas

Dinilai Tak Transparan, Dewan Siap Kawal RULB antara Penghuni dengan Pengurus Apartemen Purimas

Surabaya, memorandum.co.id - Perihal bobroknya pengelolaan apartemen Purimas, mendapat atensi dari DPRD Surabaya. Bahkan, Komisi A DPRD Surabaya akan mengirimkan tiga orang personel untuk ikut mengawal jalannya rapat umum luar biasa (RULB). Di antaranya Arif Fathoni, Imam Syafii, dan Josiah Michael. Legislator dari Partai NasDem Imam Syafii mengatakan, penghuni apartemen Purimas selama dua tahun terakhir ini merasa tidak nyaman. Pasalnya, sejak pengurus P3SRS (perhimpunan pemilik dan penghuni satuan rumah susun) ditetapkan pada Juli 2019, keluhan para penghuni tentang kerusakan fasilitas umum (fasum) tak ditanggapi. Padahal, para penghuni rutin membayar iuran bulanan. "Fasum yang kondisinya memprihatinkan itu di antaranya bangunan apartemen yang mulai retak, beberapa sudut bangunan tidak terawat dengan baik, dan cat bangunan mulai banyak yang mengelupas," kata Imam, Kamis (2/12/2021). Tidak hanya itu saja, selain fasum banyak yang rusak, berdasarkan laporan para penghuni bahwa apartemen Purimas diduga disewakan untuk short time. "Jadi selain karena fasum ada yang rusak, tetapi ada dugaan kamar apartemen itu disewakan untuk short time," cetusnya. Saat hal tersebut disinggung ke Anas, ketua pengurus P3SRS, dia berkilah tidak tahu. Padahal menurut Imam, di apartemen terdapat CCTV. "Kok jawabannya malah tidak tahu. Semestinya kan tahu. Di sana juga ada CCTV. Naik lift juga pakai kartu. Kita membayangkan jika di sana ada teroris bawa bom, lalu pihak pengurus dan pengelola sampai tidak tahu, kan repot," cecarnya. Di samping itu, berdasarkan dari keterangan penghuni, Imam menandaskan bila pengurus P3SRS menggaji dirinya sendiri. Padahal sebelumnya tidak ada kesepakatan dengan para penghuni. "Jadi per satu orang itu kabarnya digaji Rp 20 juta. Ada tiga orang. Tetapi saat hearing dibantah, kata Anas Rp 10 juta. Ya banyak juga lah. Belum lagi pemasukan dari uang sewa tower Rp 300 juta yang juga tidak tahu dipakai apa uangnya," beber Imam. Sehingga pihaknya akan ikut mengawal RULB yang akan digelar Sabtu (4/12/2021) lusa. Hal ini untuk mempertanggungjawabkan kinerja pengurus P3SRS dan keuangannya, sebagaimana yang diminta para penghuni apartemen. Sebelumnya, penghuni apartemen Purimas Magdalena Christiana menandaskan, selain gedung bangunan yang retak, juga ada beberapa air conditioner (AC) dan pintu apartemen yang disebut tidak berfungsi dengan baik. Pompa air juga sering tak berfungsi dengan benar. Begitu pun dengan fasilitas foodcourt yang dinilai tidak memadai dan tidak dirawat dengan baik. Bahkan beberapa tempat dikatakannya juga tampak kotor. Karena itu, Magdalena bersama penghuni lainnya mempertanyakan kinerja pengurus P3SRS apartemen Purimas. "Karena dalam menjalankan masa jabatan kepengurusan tersebut, pengurus P3SRS apartemen Purimas memiliki kewajiban dan tanggung jawab sebagaimana diatur dalam akta pendirian," jelasnya. Sementara itu, Anas, ketua pengurus P3SRS apartemen Purimas mengaku belum melihat tentang bangunan yang rusak maupun yang retak-retak. "Bangunan yang mana itu yang retak, saya belum lihat," tandasnya. Saat disinggung lebih jauh perihal keluhan para penghuni apartemen Purimas, Anas enggan memberikan komentar lebih jauh. "Saya tidak mau berkomentar. Nanti saja masih sibuk," cetusnya. (mg-3/fer)

Sumber: