Pandemi, Orang Tua Harus Temani Anak Bermain di Rumah

Pandemi, Orang Tua Harus Temani Anak Bermain di Rumah

Surabaya, memorandum.co.id - Sudah hampir dua tahun pandemi Covid-19 berlangsung. Kondisi ini memaksa anak-anak tidak bisa bermain sebebas seperti dulu. Kondisi berdampak terhadap tumbuh kembang dan psikologis anak. Hal itu terungkap dalam webinar yang bertajuk Bebas #mainkan sesukamu secara daring yang digelar IKEA Indonesia, Sabtu (6/11/2021). Media & Brand Manager Communication Save the Children Indonesia, Dewi Sri Sumanah mengungkapkan, banyak anak-anak yang menginginkan bisa bermain seperti dulu bersama temannya. Namun karena pandemi, waktu mereka banyak dihabiskan di rumah sehingga menimbulkan rasa bosan. "Sayangnya, ketika di rumah anak-anak ini malah disibukkan dengan berbagai tugas dari sekolah. Sehingga ini berpengaruh terhadap tumbuh kembang dan psikologis anak," ungkap dia. Ia menambahkan, kondisi berdampak dengan adanya peningkatan KDRT. Bahkan berdasarkan data dari kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, terjadi peningkatan KDRT hingga tiga kali lipat selama pandemi dibandingkan sebelumnya. Sedangkan Psikolog klinis, Pritta Tyas Mangestuti mengatakan, anak-anak membutuhkan waktu bermain sedikitnya 180 menit setiap hari. Maka orang tua harus menyempatkan diri untuk bermain dengan anak di rumah. Apalagi sekarang ini masih banyak orang tua yang bekerja di rumah (WFH). Diakui oleh Pritta, secara pisik orang tua ada di rumah namun waktunya bermain dengan anak tidak banyak. Sebab, mereka fokus bekerja di rumah. Padahal anak sangat membutuhkan teman bermain di saat dia tidak bisa bermain dengan teman-teman karena pandemi. ”Bermain adalah solusi yang tepat untuk dapat menjaga mood anak tetap baik. Orang tua memiliki peran penting untuk dapat mengeksplorasi ide bermain yang variatif untuk menghibur," tegas dia. Maka ia berharap orang tua ikut bermain dengan anak di rumah. Diakui memang ada keterbatasan karena tak bisa dilakukan di luar. Namun kondisi bisa diatasi dengan memanfaatkan barang yang ada di rumah. Seperti bermain ke ruang angkasa dengan memakai bantal dan guling atau barang pendukung lainnya. Sedangkan Country Marketing Manager IKEA Indonesia, Dyah Fitrisally menambahkan pihaknya menginisiasi kampanye Ayo Main (Let’s Play) bertajuk “Bebas #Mainkan Sesukamu”. Ia mengingatkan bahwa bermain memiliki manfaat yang signifikan untuk kesehatan mental serta mempererat hubungan anak dengan orang tua. “Kampanye Ayo Main merupakan bentuk komitmen kami untuk menciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik bagi banyak orang. Kami juga percaya bahwa anak-anak merupakan generasi penerus, karenanya kami menaruh perhatian khusus bagi mereka sejak awal,” terang dia. (udi)

Sumber: