Ujicoba Penerapan Aplikasi Peduli Lindungi di Terminal Gayatri Tak Direspon Calon Penumpang

Ujicoba Penerapan Aplikasi Peduli Lindungi di Terminal Gayatri Tak Direspon Calon Penumpang

Tulungagung, memorandum.co.id - Terminal Gayatri Tulungagung menjadi salah satu terminal di Provinsi Jawa Timur yang ditunjuk untuk menerapkan pemeriksaan calon penumpang bus menggunakan aplikasi Peduli Lindungi. Koordinator Satpel Terminal Gayatri Tulungagung, Dukut Siswantoyo yang dikonfirmasi mengatakan, ujicoba telah dilaksanakan sejak dua minggu lalu. Pihaknya menempelkan barcode di pintu masuk terminal. Kemudian idealnya calon penumpang yang akan masuk ke terminal harus melakukan scanning barcode tersebut dengan aplikasi Peduli Lindungi yang terpasang di HP calon penumpang untuk melihat status calon penumpang tersebut. Aplikasi calon penumpang yang telah menerima dua kali vaksin bakal menunjukkan warna hijau. Kemudian calon penumpang yang mendapatkan satu kali vaksin akan menunjukkan warna kuning. Sedangkan calon penumpang yang belum divaksin akan berwarna merah. Lalu calon penumpang yang terkonfirmasi Covid-19 akan berwarna hitam. "Nah yang warna hitam ini yang harusnya tidak boleh masuk. Selama ini kami juga belum menemukan yang berwarna hitam ini," ujarnya, Selasa (21/9). Dukut menyebut, ujicoba ini dilakukan untuk melihat kesiapan calon penumpang terhadap aturan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi sebelum berangkat pergi menggunakan moda transportasi bus antarkota. "Evaluasi nantinya pasti ada. Sebab inikan masih ujicoba penerapan. Nanti kebijakannya seperti apa, nanti hasil evaluasi," ucapnya. Sejauh ini menurut Dukut, masih banyak calon penumpang yang belum menginstal aplikasi tersebut di HP mereka. Sebab pengguna moda layanan transportasi bus antarkota merupakan masyarakat dengan kelas ekonomi yang berbeda, dengan calon penumpang untuk moda transportasi kereta maupun pesawat. "Petugas kami yang aktif mengingatkan, kemudian yang belum menginstal ya harus menginstal. Nah pertanyaannya tidak semua handphone bisa support kan," jelasnya. Hal ini terbukti dari data yang dikumpulkan pihaknya. Dalam sehari terpantau 5 sampai 10 orang yang sadar memanfaatkan penerapan aplikasi ini. Padahal jumlah penumpang yang naik dari Terminal Gayatri lumayan banyak. "Paling dalam sehari itu 5 sampai 10 orang yang sadar. Kadang petugas kita yang mengedukasi penumpang yang sudah masuk dan duduk di bangku penumpang," ucapnya. Sementara calon penumpang tujuan Malang yang berangkat dari Terminal Gayatri, Denna Zulfa mengaku sudah memiliki aplikasi Peduli Lindungi. Namun saat masuk ke terminal dirinya tidak melakukan prosedur pemeriksaan di pintu masuk. Dena mengaku tidak tahu jika ada stiker berisi barcode untuk pemeriksaan kondisi melalui aplikasi Peduli Lindungi. "Punya aplikasi ini beberapa waktu yang lalu karena memang perlu. Kalau tadi tidak cek pas masuk ke terminal, karena memang tidak tahu," ujarnya. (fir/mad)

Sumber: