AKBP Pandia Dampingi KH. Anwar Zahid Tausiyah Virtual bersama SSDM Mabes Polri dari Mapolres Bojonegoro

AKBP Pandia Dampingi KH. Anwar Zahid Tausiyah Virtual bersama SSDM Mabes Polri dari Mapolres Bojonegoro

Bojonegoro, Memorandum.co.id - Kapolres Bojonegoro, AKBP Eva Guna Pandia mrndampingi KH. Anwar Zahid yang menyampaikan tausiyah virtual bersama SSDM Mabes Polri dari Mapolres Bojonegoro, Kamis (18/2/2021). Hadir pula dalam acara itu Wakapolres Bojonegoro Kompol Rendy Surya Aditama, para PJU Polres Bojonegoro dan lainnya. KH. Anwar Zahid menjelaskan, tausiyah hari ini dilaksanakan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. "Anjuran agama mengajarkan bahwa kita harus mendoakan kepada pemimpin agar diberikan kekuatan untuk memimpin sehingga dalam kepemimpinannya berjalan dengan lancar tanpa ada halangan," ujarnya. Menurut dia, syarat pemimpin pejabat yang baik harus mensejahterakan rakyatnya, memiliki iman, bisa dipercara, dan harus kuat. "Harapan hidup asasi manusia terdiri dari enam harapan yaitu hidup harus selamat, hakikatnya manusia hidup menginginkan selamat, sebagai orang beriman setiap bertemu dengan saudara diperintahkan untuk saling mendoakan agar mendapatkan keselamatan. Saat ini banyak anak - anak yang terjerumus di narkoba, nakoba merupakan kejahatan yang terstruktur dan terorganisir, narkoba wajib di perangi. Harus berhati - hati dalam ucapan lisan karena ucapan lisan merupakan kepribadian seseorang, apa yang diucapkan dari lisan berdampak kepada perlakuan kita, Laksanakan ucapan, perilaku dan tindakan yang menyelamatkan," terangnya. Yang kedua, hidup harus sehat, kehidupan yang sehat berarti bebas dari penyakit, baik penyakit jasmani maupun penyakit rohani. Penyakit jasmani tidak berdampak di akhirat sedangkan penyakit rohani berdampak sampai ke akhirat, penyebab sakit terdiri dari beberapa faktor diantaranya Pola makan, pola hidup, dan pola pikir. "Saat ini terdapat wabah Covid -19 yang mana untuk menekan angka persebaran Covid-19 perlu kerjasama dengan semua elemen serta perlu kesadaran dari semua pihak untuk mentaati prokes," tuturnya. Ia mengajak tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mensosialisasikan prokes serta vaksinasi kepada masyarakat. "Berikan kesadaran kepada masyarakat untuk mengikuti apa yang menjadi perintah dari pemerintah dalam rangka menekan persebaran Covid-19," ajaknya. Kemudian, hidup harus nikmat, Kehidupan harus dinikmati, untuk bisa merasakan nikmat harus menunda dan membatasi yang artinya apa saja yang berlebihan akan membosankan, maka perlu adanya penundaan/dibatasi. Laksanakan puasa untuk menunda nikmat serta melakukan pembatasan saat berbuka puasa (berhenti sebelum kenyang). "Nikmat bukan materi namun nikmat merupakan rasa yang timbul dari hati, hidup bukan tentang apa yang di dapatkan, namun hidup tentang apa yang di rasakan, artinya hidup harus di nikmati. Kunci hidup nikmat adalah penundaan dan pembatasan serta banyak bersyukur," tambahnya. Lalu, hidup harus manfaat, hidup yang baik adalah hidup yang banyak bermanfaat bagi kehidupan, orang yang sukes adalah orang yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Hidup bermanfaat tidak harus melakukan yang besar, melakukan kemanfaatan dimulai dari hal yang kecil yang artinya sesuai dengan kapasitas. Selanjutnya hidup harus terhormat, setiap orang menginginkan terhormat, hormati orang lain agar dihormati, laksanakan ikhtiar agar mendapatkan kehormatan. Dan, hidup harus sukses dunia akhirat. "Hidup sukses dunia akhirat yang artinya kita diperintah oleh sang pencipta untuk berdoa meminta kebaikan. Setiap doa yang diminta selalu dikabulkan oleh sang pencipta namun terkadang apa yang menjadi doa kita di wujudkan dalam bentuk lain. Doa yang dikabulkan oleh Allah adalah yang terbaik. Adanya doa yang sengaja ditunda oleh Allah dikarenakan Allah memiliki rencana lain, sehingga apa yang menjadi doa kita sudah pasti akan bermanfaat bagi kehidupan. Sukses dunia akhirat disimbolkan masuk surga. Makhluk yang baik ada malaikat dan makhluk yang jahat adalah setan sedangkan yang di tengah - tengah adalah manusia. Manusia bisa lebih baik daripada malaikat apabila bisa mengendalikan hawa nafsu namun manusia juga bisa lebih buruk dari pada setan apabila tidak bisa mengendalikan hawa nafsunya. Lakukan kebaikan, baik tidak perlu di tampakkan karena kebaikan apabila di tampakkan akan menjadi jelek," pesannya. Pada kesempatan itu, AKBP Pandia berkesempatan memberikan cinderamata kepada KH. Anwar Zahid yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Sabilunnajah. (top/har)

Sumber: