Fenomena Pusaran Angin di Pantai Kenjeran 

Fenomena Pusaran Angin di Pantai Kenjeran 

Surabaya, memorandum.co.id - Warga yang bermukim di pesisir Pantai Kenjeran, tepatnya di sekitar Nambangan hingga Kejawan Lor mendadak dikejutkan oleh kemunculan fenomena alam berupa pusaran angin di tengah laut. "Iya, kejadiannya sekitar pukul tiga sore, waktu itu saya tahunya dari tetangga yang teriak-teriak ada angin puting beliung, kemudian saya keluar ikut menyaksikan," terang Agus, warga Cumpat Gang 10, Rabu (17/2/2021). Diketahui posisi kemunculan pusaran angin tersebut berada di tengah laut tidak jauh dari Jembatan Suroboyo. Bahkan warga yang bermukim di perkampungan Sukolilo dapat melihat dengan jelas fenomena tersebut. "Iya kelihatan jelas dari sini. Kalau warga sendiri ya ada yang panik, ada yang biasa saja. Karena fenomena itu sudah biasa terjadi kalau masuk musim hujan," kata Yanto, warga Sukolilo IV saat dikonfirmasi memorandum.co.id. Tidak hanya terlihat di sekitar kawasan Nambangan hingga Sukolilo, namun fenomena tersebut juga dapat diketahui oleh warga yang berada di sekitar Jembatan Suramadu. "Tidak sampai setengah jam sudah hilang," tambah Yanto. Sementara itu, Ady Hermanto, prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Tanjung Perak Surabaya mengatakan, bahwa fenomena tersebut bernama waterspout. "Itu waterspout. Terjadi karena adanya awan Cumulonimbus (CB) atau awan gelap yang berada di atas perairan. Waterspout identik dengan puting beliung atau tornado skala kecil yang terjadi di perairan," jelas Ady. Lebih jauh kata Ady, meski terbilang skala kecil dari sebuah puting beliung, waterspout tetaplah berbahaya. "Tentu saja berbahaya bagi nelayan yang berada di area waterspout," singkatnya. Adapun kemunculan waterspout di Jatim sendiri, dikatakan Ady terakhir dilaporkan terjadi di Perairan Sumenep pada 2019. "Untuk kawasan Kenjeran jarang terjadi. Waterspout terjadi di perairan, kalau di daratan identik dengan yang namanya puting beliung," tandasnya. Atas kejadian tersebut, hanya menimbulkan kegegeran sesaat bagi warga yang bermukim di sana. Tidak ada korban jiwa maupun perahu milik nelayan yang karam. (mg-3/fer)

Sumber: